Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Bayar Rp 1, Berikut Cara Naik KRL Jogja-Solo di Masa Uji Coba

Kompas.com - 25/01/2021, 09:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menu "Check In" pada aplikasi KRL Access, nantinya akan ada tampilan dengan warna dominan hijau yang menandakan Anda dapat masuk ke stasiun dan rangkaian KRL uji coba.

Baca juga: KAI Sediakan Tiket Gratis untuk Guru dan Nakes, Ini Syarat dan Deretan Kereta yang Tersedia

Bila tampilan yang muncul adalah warna dominan merah, artinya belum tiba waktu untuk masuk stasiun dan rangkaian kereta.

Jika Anda melewati waktu keberangkatan maka yang akan muncul setelah menu ini diklik juga tampilan dengan warna dominan merah.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini 52 Zona Merah di Jawa-Bali

Aturan pendaftaran

Terdapat sejumlah aturan pendaftaran untuk naik KRL Jogja-Solo yakni:

1. Satu antrean hanya berlaku untuk satu orang.

Sehingga apabila ada tiga calon peserta hendak pergi bersama maka ketiganya harus memiliki antrean yang sukses dan sesuai pada aplikasi KRL Access di masing-masing ponselnya.

2. Satu antrean hanya berlaku untuk satu perjalanan, tidak berlaku pulang-pergi

Bila hendak mengikuti uji coba pulang pergi, pastikan telah mengambil antrean untuk dua perjalanan (perjalanan pergi dan perjalanan pulang).

Baca juga: Trending di Twitter, Ini Sejarah Stasiun Lempuyangan Yogyakarta

3. Setiap akun KRL Acces yang digunakan hanya dapat memiliki dua antrean berstatus aktif.

4. KAI Commuter memberlakukan kuota peserta uji coba untuk setiap stasiunnya guna mencegah kepadatan di stasiun. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketentuan jaga jarak aman di stasiun maupun kereta terpenuhi.

Oleh karena itu, KAI Commuter mengimbau masyarakat hanya datang ke stasiun untuk ikut uji coba KRL apabila telah mendapatkan kuota peserta atau antrean dari aplikasi KRL Access.

Baca juga: Penumpang KRL Kini Wajib Pakai Baju Lengan Panjang, Memangnya Efektif?

5. Calon peserta yang ingin ikut merasakan uji coba KRL Jogja-Solo juga wajib memiliki tiket yang sesuai untuk naik KRL.

Masyarakat dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) yang bisa didapatkan di seluruh loket stasiun dengan harga Rp 30.000 berisi saldo Rp 10.000.

Selain KMT, masyarakat juga dapat menggunakan dengan menggunakan kartu uang elektronik dari bank yang sudah bekerja sama KAI Commuter yaitu Emoney Mandiri, BRIZZI BRI, Tap Cash BNI, dan Flazz BCA.

Baca juga: Soal SIM yang Difungsikan sebagai E-Money, Ini Penjelasan Kepolisian

6. Setiap KMT atau kartu uang elektronik bank hanya berlaku untuk satu orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com