Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbulan-bulan Nol Kasus, Selandia Baru Laporkan Kasus Baru Covid-19

Kompas.com - 24/01/2021, 20:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selandia Baru melaporkan kasus baru Covid-19 yang terjadi di masyarakat atau di luar area karantina, setelah lebih dari dua bulan tidakmelaporkan kasus.

Melansir The Sydney Morning Herald, Minggu (24/1/2021), hal itu disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan, Ashley Bloomfield.

Selama ini, Selandia Baru dianggap berhasil menurunkan kurva pandemi dan menjaganya tetap landai hingga hari ini.

Berdasarkan data Worldometers, Minggu, Selandia Baru berada di peringkat ke 167 dari 221 negara, dilihat dari total kasus terkonfirmasi yang ada.

Baru kembali dari Eropa

Kasus infeksi ini terjadi pada seorang perempuan berusia 56  tahun yang baru saja kembali dari Eropa, yakni Belanda dan Spanyol.

Menurut Bloomfield, perempuan ini sudah menjalani masa karantina 14 hari sekembalinya dari Eropa dan menjalani 2 kali tes PCR dengan hasil negatif, sebelum akhirnya diizinkan pulang ke rumahnya pada 13 Januari 2021.

Perempuan itu mulai merasakan gejala berupa nyeri otot dan mual yang semakin menjadi pada 15 Januari 2021.

Ia pun menjalani tes Covid-19 untuk memastikan kondisinya.

Baca juga: Selandia Baru Akan Gratiskan Vaksin Covid-19 bagi Warga dan Negara Sekitarnya

Hasil tes itu baru diserahkan pada Sabtu (23/1/2021) malam dengan hasil yang menunjukkan dirinya positif.

Sepulangnya dari lokasi karantina, perempuan ini sudah mendatangi 30 tempat berbeda, sehingga belum diketahui dari mana ia mendapatkan virus ini.

Data ini diketahui berkat kedisiplininan perempuan ini yang selalu mencatat pergerakannya dan memindai kode QR pada setiap tempat ia berkunjung.

"Itu menjadi dasar yang sangat baik bagi tim pelacakan kontak untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan sekaran, semua menjadi berjalan dengan baik, saya harus mengakuinya," kata Menteri Tanggap Covid-19, Chris Hipkins, melansir ABC, Minggu (24/1/2021).

Sebenarnya, belum terbukti bahwa paparan virus didapatkan perempuan ini saat beraktivitas di tengah masyarakat.

Ada kemungkinan perempuan ini terpapar virus di lokasi karantina dari pelancong lain yang kembali ke Selandia Baru dan menjalani masa karantina di fasilitas yang sama, yakni di Auckland Pullman Hotel.

Baca juga: PM Selandia Baru Minta Maaf, Foto dengan Pendukung Tanpa Pakai Masker

Untuk saat ini, Selandia Baru telah berhasil meniadakan penularan virus di tengah masyarakatnya, kasus penularan di masyaraka terakhir kali di temukan di sana pada 18 November 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com