Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Kompas.com - 12/05/2024, 09:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang remaja asal JermanLasse Stolley rela menghabiskan hari-harinya dengan tinggal di gerbong kereta api kelas satu.

Lasse Stolley yang kini berusia 17 tahun itu mulai tinggal di gerbong kereta Deutsche Bahn tahun lalu. Dia tinggal sendirian di rangkaian kereta milik pemerintah Jerman tersebut.

Untuk tinggal di kereta api, Lasse bahkan rela membayar tiket tahunan seharga ratusan juta kepada pihak pengelola kereta.

Menurutnya, tindakan ini lebih murah daripada harus menyewa rumah di kota-kota metropolitan Jerman.

Baca juga: Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag


Dijuluki "penghuni kereta"

Lasse Stolley mendapat julukan sebagai "penghuni kereta" Jerman karena menjalani hidupnya di atas kereta Deutsche Bahn.

Dia tinggal di gerbong kereta kelas satu dengan membayar 10.000 dollar AS atau lebih dari Rp 160 juta setiap tahun kepada pihak kereta api.

Remaja 17 tahun itu rela melakukan perjalanan sekitar 600 kilometer melintasi Jerman dan negara-negara tetangga Uni Eropa setiap hari, seperti diberitakan The Economic Times.

Lasse mulai melakukan perjalanannya pada 2022. Dia meninggalkan kampung halamannya di Fockbek, Schleswig-Holstein, Jerman utara untuk tinggal tanpa keluarga di kereta api.

Baca juga: Cerita Rombongan Siswa SD Study Tour Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Dia tidur di kereta, sarapan di gerbong makan, mencuci pakaian di wastafel kamar mandi kereta, dan mandi di kolam renang umum.

Remaja itu tidak hanya berdiam di kereta. Dia menggunakan aplikasi untuk merencanakan dan melacak rute perjalanan hariannya.

Untuk mengisi waktu, Lasse sering naik kereta komuter di siang hari dan melintasi jalan raya di malam hari.

“Setiap malam saya harus memastikan bahwa saya naik kereta malam dan terkadang saya harus menjadwal ulang dengan sangat cepat karena kereta itu tidak datang tiba-tiba,” katanya.

Setahun sejak tinggal di kereta, dia telah menempuh perjalanan sejauh 500.000 kilometer. Lesse juga mengunjungi empat taman nasional, situs bersejarah, dan lokasi pengamatan cahaya utara di Skandinavia.

Baca juga: Keluarga di China Tinggal 229 Hari di Hotel Mewah, Disebut Lebih Hemat dan Nyaman

Alasan tinggal di kereta

Ilustrasi kereta api di Jerman [Wikimedia/Olj6810].Wikimedia/Olj6810 Ilustrasi kereta api di Jerman [Wikimedia/Olj6810].
Meski masih remaja, Lasse bekerja sebagai pembuat kode perangkat lunak. Laptop menjadi satu-satunya benda yang dia perlukan untuk melakukan pekerjaannya.

Karena itu, dia akan terlihat bekerja dengan laptopnya hampir sepanjang hari sambil duduk di dalam kereta, stasiun, atau tempat-tempat wisata.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com