Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Kompas.com - 12/05/2024, 09:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

"Kehidupan di kereta memberi saya kebebasan untuk memilih ke mana saya ingin pergi kapan saja," ujar Lesse, dikutip dari First Post.

"Sarapan di tepi Laut Baltik di pagi hari dan menikmati matahari terbenam di Pegunungan Alpen di malam hari. Kemungkinannya tidak terbatas!" lanjutnya.

Meski tak memiliki privasi saat tinggal di kereta api, dia tetap menkmatinya karena bebas pergi kemana pun setiap hari tanpa terikat tempat.

Menurutnya, tinggal di kereta lebih murah dibandingkan sewa rumah tahunan di kota metropolitan Jerman.

Kendati demikian, dia mengaku butuh banyak usaha untuk meyakinkan orangtuanya sebelum mereka menerima gaya hidupnya yang tidak biasa.

Baca juga: Cerita Pasutri Lansia Asal Australia, Pilih Tinggal di Kapal Pesiar karena Lebih Murah dari Panti Jompo

Cara hidup dalam kereta

Ketika mulai tinggal di kereta, Lesse membeli tiket kelas dua tahunan khusus penumpang remaja seharga 2.800 dollar AS (Rp 44,9 Juta). Dia mendapat diskon 25 persen untuk perjalanan jarak jauh.

Dia kemudian membeli tiket kelas satu seharga 6.300 dollar AS (Rp 101 juta) yang menawarkan kursi lebih luas dan nyaman serta suasana tenang.

Dengan harga itu, Lesse memiliki akses ke DB Lounge, wifi gratis, dan terkadang makanan-minuman gratis.

Kini, dia membayar tiket tahunan seharga 10.000 dollar AS (Rp 160 juta) untuk perjalanan kelas satu.

Kondisinya membuat Lesse harus menyesuaikan diri dengan gaya hidup lebih sederhana karena dia selalu bepergian. Dia membawa ransel berukuran 36 liter berisi semua barang pribadinya.

Karena punya rekam jejak dan kemahiran dalam pengoperasian kereta api, Lesse berharap bakal dipekerjakan dalam industri tersebut.

“Keinginan saya adalah memberikan masukan kepada perusahaan transportasi, misalnya Deutsche Bahn atau produsen kereta api, dan mendapatkan bayaran untuk itu.” imbuh Lesse.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com