Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Venus Flytrap, Tumbuhan Pemakan Serangga

Kompas.com - 25/01/2021, 09:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umumnya, tumbuhan merupakan salah satu tempat favorit bagi para serangga, baik untuk mencari makan atau menetap.

Akan tetapi, ada satu jenis tumbuhan yang justru menjadi momok bagi para serangga.

Adalah venus flytrap, tumbuhan pemakan daging atau karnivora yang disebut Charles Darwin sebagai "Tumbuhan Pemangsa Serangga".

Baca juga: Daftar 20 Jenis Ikan Bersirip yang Dilindungi, dari Pari Sungai Tutul hingga Arwana Irian

Kendati demikian, alat penangkap serangga dari venus merupakan salah satu yang terindah di dunia.

Melansir Live Science, 25 Februari 2017, venus tumbuh berdiameter sekitar 13 sentimeter.

Satu venus biasanya memuliki sekitar enam batang dengan daun berengsel.

Baca juga: Kenapa Mata Hewan Menyala Saat Malam Hari?

Membentuk sebuah jebakan

Daun-daun itu dilapisi dengan gigi dan menyatu dengan rahang yang mirip dengan cangkang.

Saat daunnya menutup, mereka membentuk sebuah jebakan dalam perangkap individu berukuran sekitar 3 sentimeter.

Tumbuhan ini berasal dari Carolina Utara dan Carolina Selatan, tetapi telah diperkenalkan ke negara bagian lainnya, termasuk Florida dan New Jersey.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Menurut laporan National Wildlife Federation, venus flytrap menyukai tanah lembab dan asam yang banyak ditemukan di bawah hutan.

Mereka juga membutuhkan kelembapan tinggi dan banyak sinar matahari untuk tumbuh subur.

Hal yang paling memikat dari tumbuhan ini adalah cara mereka makan.

Baca juga: 5 Negara yang Memiliki Kuliner Berbahan Dasar Serangga, Mana Saja?

Nektar yang harum

Venus biasanya memikat serangga dengan lapisan kemerahan di daun dan dengan mengeluarkan nektar yang harum.

Saat serangga hinggap di rahang penangkap lalat, ia tak langsung menyerang.

Rambut sensorik yang disebut trikoma di bagian dalam kelopak pada dasarnya menghitung pergerakan serangga.

Baca juga: Update Perkembangan Vaksin di Seluruh Dunia, dari Gunakan Tembakau, Serangga hingga Gorila

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com