Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Kompas.com - 03/05/2024, 15:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim peneliti di Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera, menemukan seekor orangutan jantan terpantau mengobati sendiri lukanya dengan tanaman herbal

Menurut ahli perilaku binatang, hal ini kali pertama bagi binatang liar, termasuk primata, tercatat merawat lukanya secara mandiri dengan tanaman obat. 

Penelitian yang menambah daftar panjang bukti orangutan termasuk primata cerdas ini telah dipublikasikan di jurnal Nature, Kamis (2/5/2024). 

Baca juga: Video Viral Orangutan Kebingungan Melintas di Area Tambang, Begini Ceritanya

Dinukil dari BBC, Kamis (2/5/2024), orangutan yang diberi nama Rakus ini mengoleskan ramuan tanaman herbal dengan kandungan anti-peradangan dan anti-nyeri. 

Obat herbal itu dioleskan ke luka terbuka di wajah Rakus. Luka itu berasal dari perkelahian dengan sesama orangutan jantan di hutan pada Juni 2022 lalu. 

Mereka meyakini, Rakus berkelahi dengan orangutan lain karena mengeluarkan teriakan keras yang disebut "panggilan panjang". 

Sekitar sebulan kemudian, para peneliti melihat luka yang ada di wajah Rakus sudah sembuh total.

Sejumlah ilmuwan menyebut, perilaku ini bisa jadi berasal dari nenek moyang yang sama dengan primata atau manusia dan kera besar.

"Mereka adalah kerabat terdekat kita. Sekali lagi ini menunjukkan kemiripan yang kita miliki dengan mereka. Kita lebih mirip daripada berbeda," kata Isabella Laumer, ahli biologi dari Institut Max Planck di Jerman sekaligus peneliti utama riset ini. 

Baca juga: Kronologi Penyelamatan Dua Orangutan di Pinggir Jalan Raya Bengalon, Kalimantan Timur

Cara orangutan mengobati luka dengan tanaman herbal

Dinukil dari The Guardian, Kamis (2/5/2024), peneliti menemukan sekitar tiga hari setelah mendapatkan luka di pipinya, Rakus memakan batang dan daun sejenis tanaman merambat liana, yang bernama Latin Fibraurea tinctoria.

Setelah mengunyah daun tersebut, Rakus menggunakan sari tanaman tersebut untuk dioleskan bagian wajahnya yang terluka.

“13 menit setelah Rakus mulai memakan tanaman liana, dia mulai mengunyah daunnya tapi tidak menelannya. Ia lalu mengeluarkan daun yang sudah dikunyah, dan mengoleskannya langsung ke luka di wajahnya dengan jari,” tulis para peneliti.

Saat mengoleskan ramuan daun liana tersebut, Rakus bahkan memastikan seluruh bagian lukanya telah tertutupi.

Lima hari kemudian, para peneliti melihat bahwa luka di wajah Rakus sudah mulai mengering dan luka terbukanya mulai menutup.

Selang beberapa minggu kemudian, luka tersebut sudah benar-benar sembuh, dan hanya menyisakan bekas luka sayatan kecil.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com