KOMPAS.com - Video memperlihatkan seekor orangutan berjalan di tepi jalan area perusahaan tambang di wilayah Kalimantan beredar luas di berbagai media sosial.
Salah satu akun Instagram yang turut membagikan video tersebut adalah @info_kaltim.
"Seekor Orang Utan terlihat di kawasan salah satu perusahaan di wilayah Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang (Kukar)," tulis akun tersebut.
View this post on Instagram
Sebagian besar warganet menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut.
"Save primata kalimantan," tulis salah satu warganet.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (17/5/2021), video itu direkam oleh seorang sopir dump truk R 23 bermuatan batubara, pada Senin (17/5/2021) sekitar pukul 10.00 Wita.
Saat itu, sopir tersebut melintas melalui Jalan Hauling menuju pelabuhan batubara di Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.
Plt Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Nur Patria Kurniawan mengatakan, sudah menurunkan tim penyelamat satwa liar (wildlife rescue) ke lokasi untuk identifikasi lapangan.
Tim penyelamat satwa diturunkan ke lokasi. Saat ini, tim rescue masih identifikasi lapangan. “Saya minta dilokalisir pakai drone, untuk melihat kemungkinan-kemungkinan, apakah di situ ada masih ada hutan atau sudah enggak ada,” kata dia.
Sampai saat ini dirinya belum mendapat laporan dari tim lapangan.
Namun, lanjut Nur, jika hasil identifikasi ditemukan sudah tidak ada hutan di area situ, maka orangutan itu akan dicari dan dievakuasi ke tempat lain yang lebih memadai.
"Kami akan minta agar tidak dilakukan penambangan lagi di area situ yang mengganggu hutan orangutan," terang dia.
Manajer Program Perlindungan Habitat dari The Centre for Orangutan Protection (COP), Sari Fitriani menyebut, jika ada yang menganggap orangutan tersebut tersesat di area perusahaan, maka itu adalah asumsi yang keliru.
"Bukan orangutan yang tersesat, rumahnya yang digusur, mereka hanya mencoba bertahan," kata Sari saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/5/2021).
"Jika orangutan ditemukan di pinggir jalan, konsesi tambang atau perkebunan, atau bahkan pemukiman, bisa jadi di sana memang rumahnya atau bisa juga tempat mereka cari makan, " tambah dia.
Sari menjelaskan, kera besar ini sesungguhnya merupakan satwa yang pintar.