Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gorila Rafiki Tewas Dibunuh di Uganda, Pelaku Dipenjara 11 Tahun

Kompas.com - 30/07/2020, 22:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

Kelompok gorila ini sudah terhabituasi, yang artinya para anggotanya sudah terbiasa dengan kontak manusia.

Konservasionis khawatir, kelompok itu akan diambil alih oleh pemimpin liar yang tidak mau bersentuhan dengan manusia, dan dapat memengaruhi sektor pariwisata.

Namun UWA langsung mengonfirmasi bahwa kelompok itu sekarang dipimpin oleh penerus dari dalam keluarga dan kondisinya stabil.

Baca juga: Gorila Langka di Dunia Tertangkap Kamera, Gendong Anak di Punggungnya

Gorilla gunung adalah daya tarik populer bagi turis di sana, dan UWA bergantung pada wisatawan untuk mendapatkan penghasilan.

Rafiki sendiri sangat populer di kalangan para pengunjung Taman Nasional Bwindi Impenetrable.

Akan tetapi taman itu ditutup selama pandemi virus corona, dan UWA mengatakan telah terjadi peningkatan perburuan liar.

Selama lockdown berbulan-bulan, sudah terjadi lebih dari 300 insiden, lapor wartawan BBC.

Spesies gorilla gunung habitatnya terbatas di kawasan lindung Republik Demokratik Kongo, Rwanda, dan Uganda.

Selain di Taman Nasional Bwindi Impenetrable Uganda, mereka juga dapat dijumpai di jaringan taman nasional pegunungan Virunga Massif, yang membentang di perbatasan tiga negara.

Pada 2018 gorilla gunung telah dihapus dari daftar spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), setelah upaya konservasi intensif termasuk patroli anti-perburuan liar membuahkan hasil.

Namun IUCN sekarang mengklasifikasikan spesies tersebut sebagai terancam punah.

Baca juga: Momen Gorila Terlangka di Dunia Gendong Bayinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com