Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lockdown, Pakar Konservasi Terkemuka Jane Goodall Berseru: Stop Perdagangan Hewan Liar

Kompas.com - 17/04/2020, 15:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Seorang ahli konservasi terkenal, Jane Goodall (86) mengatakan bahwa manusia selama ini telah menempatkan pertumbuhan ekonomi di atas perlindungan lingkungan dan menghancurkan masa depan anak-anak manusia itu sendiri.

Wabah virus corona mungkin telah membuat Dr Jane Goodall terkunci di rumahnya (karena lockdown) namun dia menggunakan waktunya dengan sangat baik.

Dia menyerukan larangan global terhadap perdagangan satwa liar, apalagi satwa yang terkait dengan wabah virus corona.

Ahli konservasi terkenal yang biasanya bepergian 300 hari dalam setahun, berbalik menjadi seorang konservasi yang kerap melakukan seruan, merekam podcast dan video sepanjang waktu, tanpa henti mendorong pesan seumur hidupnya untuk melindungi kealamian dunia.

Dia mengatakan kepada The Independent, "Saya tidak pernah lebih sibuk sepanjang hidup saya, kecuali mungkin hari-hari terakhir mencoba untuk menulis tesis PhD saya."

Baca juga: Studi Awal Tunjukkan Kemanjuran Obat Covid-19 Keluaran Bioteknologi AS Gilead

Pada 1960-an, penelitian Dr Goodall tentang perilaku simpanse di Tanzania menemukan bahwa kerabat terdekat kita jauh lebih seperti kita daripada yang diyakini sebelumnya.

Para simpanse itu memiliki kepribadian mereka sendiri, dapat menggunakan alat, meniru satu sama lain, dan berduka jika kehilangan teman.

Selama beberapa dekade, dia telah mendesak dunia untuk menghormati alam, sebuah pesan yang tidak pernah lebih akut dalam menghadapi virus corona.

Para pemerhati lingkungan mengatakan kepada media The Independent bulan lalu bahwa virus corona tidak akan menjadi pandemi terakhir yang mendatangkan malapetaka pada kemanusiaan, apabila kita terus mengabaikan hubungan antara penyakit menular dan merusak kealamian dunia.

Menurut Lembaga-lembaga kesehatan nasional, penyakit zoonosis, yang ditularkan dari hewan ke manusia, menyebabkan 2,5 miliar kasus penyakit manusia dan 2,7 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.

Penyebaran penyakit seperti HIV, Ebola, Sars, Mers dan Zika juga diyakini berasal dari hewan.

Baca juga: Legenda Ini Jadi Alasan Kenapa Trenggiling Marak Dijual Ilegal

Dr Goodall, bersama dengan rekan-rekan aktivis dan sekretaris pelaksana tugas Perserikatan Bangsa Bangsa untuk keanekaragaman hayati, Elizabeth Maruma Mrema, menyerukan pembatasan perdagangan satwa liar dan penjualan hewan hidup di "pasar basah" atau Wet Market.

Wabah virus corona diyakini berasal dari pasar semacam itu di Wuhan, China, tempat hewan liar dijual, dan membuat penularan ke manusia dari hewan yang disimpan dalam jarak dekat dari manusia.

“Ketika kita menghancurkan lingkungan, hewan hidup di ruang yang lebih kecil dan lebih kecil (lagi), dan virus berpindah dari satu hewan ke hewan lain,” kata Dr Goodall.

“Lalu ada perdagangan satwa liar dan penanganan hewan liar. Mereka dipadati orang-orang di pasar daging. Tidak hanya di China, tetapi di banyak bagian Asia dan juga dengan perdagangan daging hewan liar di Afrika.

Di sinilah virus mendapat kesempatan untuk melompat (menular) dari hewan ke manusia, dan itulah yang terjadi dengan Covid-19.

Yang mengerikan adalah ini sudah diprediksi (sebelumnya). Orang-orang tahu itu akan datang, mereka membicarakannya tetapi tidak ada yang melakukan apa pun," ungkap Dr Goodall.

Baca juga: Penelitian di China Sebut Trenggiling Inang Perantara Virus Corona

Dr Goodall menambahkan, “Kita telah pindah ke periode sejarah manusia yang destruktif dan serakah di mana kita menghancurkan lingkungan dan menempatkan pertumbuhan ekonomi di atas perlindungan lingkungan, meskipun kita dengan demikian menghancurkan masa depan untuk anak-anak kita sendiri.

Sekarang kita melihat ini (perbuatan serakah) mengakibatkan pandemi yang kita rasakan saat ini, memiliki efek mengerikan pada planet ini."

Dr Goodall mengatakan dia berharap pandemi ini akan menginspirasi aksi internasional.

“Saya berharap bahwa pemerintah di seluruh dunia akan bekerja sama dengan fakta-fakta dan bahwa akan ada larangan global terhadap semua pasar ini, perdagangan dan memakan satwa liar.

Tetapi kita juga harus ingat bahwa beberapa epidemi ini telah dimulai dengan virus yang melompat dari hewan peliharaan di peternakan intensif yang mengerikan. Di mana kondisinya mengerikan, dengan kepadatan dan kebersihan yang buruk.

Ini bukan hanya (soal) satwa liar, ini adalah cara kita memperlakukan hewan peliharaan kita juga. Sains sekarang mengakui apa yang saya pelajari dari anjing saya yang layaknya gadis kecil. Hewan, seperti kita juga, adalah makhluk hidup.

Baca juga: Gara-gara Diburu untuk Makan, Trenggiling Terancam Punah

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com