DOHA, KOMPAS.com - Israel menyerang Rafah untuk memerangi kelompok Hamas. Namun, akibat serangan itu membuat perundingan gencatan senjata di Gaza mundur lagi.
Hal itu diungkapkan mediator Qatar pada Selasa (14/5/2024), seraya menambahkan bahwa perundingan telah menemui jalan buntu.
"Terutama dalam beberapa minggu terakhir, kita telah melihat beberapa momentum yang terbangun namun sayangnya segala sesuatunya tidak bergerak ke arah yang benar," kata Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam Forum Ekonomi Qatar.
Baca juga: Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan
"D saat ini kita berada dalam status hampir menemui jalan buntu. Tentu saja, apa yang terjadi dengan Rafah telah membuat kita terbelakang," imbuh dia.
Qatar, yang menjadi tuan rumah kantor politik Hamas di Doha sejak 2012, telah terlibat bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat.
Mediasi dilakukan berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Israel terus memerangi Hamas di Rafah pada hari Senin, meskipun ada peringatan AS terhadap serangan besar-besaran di kota Gaza selatan yang dipenuhi pengungsi Palestina.
"Tidak ada kejelasan bagaimana menghentikan perang dari pihak Israel. Saya rasa mereka tidak mempertimbangkan hal ini sebagai sebuah pilihan. Bahkan ketika kita sedang membicarakan kesepakatan dan mengarah pada potensi gencatan senjata," terang Sheikh Mohammed.
Politisi Israel menunjukkan pernyataannya bahwa mereka akan tetap di sana untuk melanjutkan perang.
Baca juga: Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini
"Kini tidak ada kejelasan tentang seperti apa Gaza setelah ini," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.