Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Kompas.com - 14/05/2024, 14:35 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) tetap memberikan dukungannya terhadap Ukraina. Hal itu dapat dilihat dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Kyiv, Selasa (14/5/2024) pagi.

Blinken ke Ukraina untuk meyakinkan Ukraina akan kelanjutan dukungan Amerika dan aliran senjata yang sangat dibutuhkan ketika Rusia melanjutkan serangan barunya di wilayah timur laut Kharkiv.

Blinken tiba dengan kereta api semalam dari Polandia dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Kunjungannya ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah Kongres AS akhirnya menyetujui paket bantuan keuangan senilai $61 miliar untuk Ukraina.

Setelah berbulan-bulan perselisihan politik, membuka persenjataan yang sangat dibutuhkan bagi pasukan negara tersebut.

"Pertama, perjalanan ini adalah untuk mengirimkan sinyal kepastian yang kuat kepada Ukraina yang jelas berada dalam momen yang sangat sulit," kata seorang pejabat senior AS yang berbicara tanpa menyebut nama, dikutip dari AFP.

Blinken bermaksud untuk merinci bagaimana bantuan AS akan diberikan guna memperkuat pertahanan Ukraina.

Gedung Putih hari Senin mengatakan pihaknya melakukan segala upaya untuk mengirim senjata ke Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa paket senjata baru akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, serangan darat Rusia yang mengejutkan di wilayah Kharkiv, memaksa ribuan orang mengungsi dan mendorong Kyiv untuk mengerahkan bantuan.

Tentara Ukraina mengakui Rusia mencapai keberhasilan taktis, namun Presiden Ukraina Zelensky menekankan Kyiv telah mengirimkan bantuan ke Kharkiv untuk serangan balik.

Baca juga: Apartemen di Rusia Runtuh Kena Rudal Ukraina, 15 Tewas

"Kami mendapatkan lebih banyak hasil, menghancurkan infanteri dan mesin penjajah," katanya dalam pidato Senin malam.

"Tugas kami sangat jelas, menggagalkan upaya Rusia untuk memperluas perang," tegas Presiden Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com