Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Kompas.com - 14/05/2024, 12:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mayor Harrison Mann telah bergabung dengan militer selama sekitar 13 tahun dengan spesialisasi kebijakan Timur Tengah.

Dia pernah bekerja di sebuah kedutaan, lalu Badan Intelijen Pertahanan (DIA) yang berfokus pada Timur Tengah.

Itu adalah badan yang cukup kuat di dalam Pentagon, ujung tombak pertahanan AS.

Baca juga: Tersangka Pembocor Rahasia Pentagon Mengaku Bersalah, Dapat Dipenjara 17 Tahun

Tapi sekarang, Sang Mayor memilih menulis surat terbuka ia lemparkan, menyentil perang Israel-Hamas.

Dilansir dari Al Jazeera, dia juga membeberkan alasannya mundur dari posisi terhormat.

Dia memberikan sedikit sejarahnya. Sebagai keturunan Yahudi Eropa, dia dibesarkan dalam lingkungan moral tertentu dalam hal memikul tanggung jawab atas pembersihan etnis.

Kata-kata yang sangat kuat dari sang mayor.

Dia mengundurkan diri pada tanggal 1 November dari DIA.

Pada saat itu, orang-orang bertanya kepadanya, "Mengapa Anda berhenti lebih awal dan Anda tidak memiliki pekerjaan?

Dia tidak mempublikasikannya hingga apa yang terjadi di Rafah.

Baca juga: Kementerian Pertahanan China Kecam Laporan Tahunan Pentagon

Dia mungkin jadi orang pertama dari angkatan bersenjata yang berhenti karena perang di Gaza.

Sebelumnya, ada beberapa pengunduran diri di Kementerian Luar Negeri. Mereka semua telah menjelaskan secara terbuka mengapa mereka keluar.

Baca juga: Pentagon: Tak Ada Bukti Langsung Iran Terlibat Serangan Hamas ke Israel

Namun, keluar dari Pentagon secara terbuka karena Israel tak layak dibela, tampaknya jadi yang pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com