BEIJING, KOMPAS.com - China telah melancarkan latihan militer selama dua hari di sekitar Taiwan sebagai hukuman atas apa yang disebutnya sebagai tindakan separatis Taiwan, yakni mengadakan pemilu dan melantik presiden baru.
Media pemerintah China mengeklaim bahwa puluhan jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang membawa rudal aktif telah melakukan serangan tiruan terhadap sasaran militer.
Gambar-gambar propaganda yang disebarkan online dan diterbitkan ulang
media pemerintah juga menyebutkan ada rudal balistik Dongfeng dengan basis di darat milik China, namun tidak menyebutkan apakah rudal tersebut digunakan.
Baca juga: Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat
Dilansir dari Guardian, menanggapi latihan tersebut, Taiwan menuduh China melakukan provokasi yang tidak rasional dan mengganggu perdamaian dan stabilitas regional.
Kementerian Pertahanan mengatakan pasukan laut, udara, dan darat telah disiagakan. Keamanan pangkalan juga telah diperkuat. Pasukan pertahanan udara serta rudal diperintahkan memantau kemungkinan sasaran.
Mereka juga menyebut sedang mempersiapkan operasi perang kognitif.
Latihan tersebut merupakan tanggapan substantif pertama dari China terhadap pelantikan Lai Ching-te sebagai presiden terbaru Taiwan pada Senin (20/5/2024), setelah memenangkan pemilu demokratis pada bulan Januari.
Baik Lai maupun pendahulunya, Tsai Ing-wen berasal dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang pro kedaulatan, yang dianggap separatis oleh Beijing.
Media pemerintah China melaporkan bahwa latihan tersebut, yang diberi nama sandi Joint Sword-2024A, akan melibatkan unit-unit dari angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan angkatan roket, yang beroperasi di Selat Taiwan, di utara, selatan, dan timur pulau.
Unit juga akan beroperasi di sekitar pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu, dan Dongyin, yang semuanya dekat dengan daratan China.
Baca juga: China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan Satu China
Juru bicara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Li Xi, mengatakan latihan tersebut akan menjadi hukuman berat atas tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan dan peringatan keras terhadap campur tangan dan provokasi kekuatan eksternal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.