Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Kompas.com - 23/05/2024, 10:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Selasa (21/5/2024), Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka lokakarya “Energi Bersih untuk Kawasan Industri Indonesia: Baterai-ke-Kendaraan Listrik (Battery-to-Electric Vehicle/B2EV)”.

Acara ini digelar untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi energi ramah lingkungan guna dekarbonisasi kawasan industri Indonesia, serta memperkuat pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan listrik.

“Pengembangan energi terbarukan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara kita. Amerika Serikat merupakan mitra yang berkomitmen dalam mendukung pengembangan baterai dan kendaraan listrik yang berkelanjutan di Indonesia," kata Plt Wakil Duta Besar AS Jason P Rebholz.

Baca juga: Melihat Rencana Indonesia Jadi Pusat Manufaktur Kendaraan Listrik di Asia

"Lokakarya hari ini semakin menggarisbawahi komitmen kami terhadap kemitraan tersebut. Teknologi AS dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia sekaligus mendorong pengembangan peluang menarik dalam ekonomi inklusif di Indonesia,” lanjutnya, dikutip dari siaran pers Kedubes AS di Jakarta.

Lokakarya dua hari ini diselenggarakan bersama Net Zero World Initiative yang dipimpin Departemen Energi AS, Administrasi Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan AS, dan Kementerian ESDM.

Di acara ini, 150 peserta dari sektor publik dan swasta serta masyarakat sipil bertemu untuk mengidentifikasi jalur nyata memanfaatkan teknologi terjangkau dan rendah emisi yang dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia.

“Memanfaatkan kekuatan dan keahlian Laboratorium Nasional, Departemen Energi AS berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia demi mempercepat tercapainya tujuan iklim bersih melalui proyek nyata yang memenuhi kebutuhan energi Indonesia,” ujar Wakil Asisten Menteri untuk Urusan Internasional di Departemen Energi AS, Julie Cerquiera.

Baca juga:

Lokakarya ini terdiri dari lima dialog terkait peta jalur dengan tema-tema yang berkaitan pengembangan rantai pasokan baterai-ke-kendaraan listrik, integrasi energi alternatif ramah lingkungan terhadap batu bara, dan pengembangan standar lingkungan hidup serta tata kelola berkelanjutan atau standar-standar ESG di sektor pertambangan dan manufaktur, serta topik-topik lainnya.

Lokakarya juga mencakup sesi panel dan membangun jejaring mengenai peluang bagi industri di Indonesia dan dunia usaha AS untuk bermitra dengan Pemerintah AS dalam hal dukungan keuangan dan usaha.

“Di Administrasi Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan AS, kami memahami bahwa kami tidak dapat mengatasi krisis iklim sendirian dan bahwa industri AS mempunyai peran yang besar," ucap Wakil Asisten Menteri Pedagangan untuk Bidang Manufaktur di Administrasi Perdagangan Internasional, Dr Heather Evans.

"Bersama-sama, kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan mempercepat penerapan teknologi bersih serta memfasilitasi investasi dalam proyek infrastruktur berkelanjutan dengan mitra dagang seperti Indonesia, dan negara lain di kawasan ini, untuk mencapai tujuan iklim masing-masing,” pungkasnya.

Baca juga: Infrastruktur Pendukung Kendaraan Listrik di Indonesia Masih Terbatas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Singapura Kerja Keras Bersihkan 400 Ton Minyak Tumpah di Pulau Sentosa

Singapura Kerja Keras Bersihkan 400 Ton Minyak Tumpah di Pulau Sentosa

Global
Kisah Perempuan Adat Meksiko yang Terkurung 12 Tahun di RSJ AS karena Tak Bisa Bahasa Inggris

Kisah Perempuan Adat Meksiko yang Terkurung 12 Tahun di RSJ AS karena Tak Bisa Bahasa Inggris

Global
KBRI Canberra dan CESA Perpanjang MoU Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia

KBRI Canberra dan CESA Perpanjang MoU Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia

Global
Serangan Drone Sebabkan Kebakaran di Tangki Minyak Rusia, Ukraina Belum Klaim

Serangan Drone Sebabkan Kebakaran di Tangki Minyak Rusia, Ukraina Belum Klaim

Global
Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Internasional
Ketahuan Mencontek Pakai Alat AI Canggih, Mahasiswa Turkiye Ditangkap

Ketahuan Mencontek Pakai Alat AI Canggih, Mahasiswa Turkiye Ditangkap

Global
Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Internasional
Terapi Telan Ikan Mentah di Hyderabad India untuk Obati Asma

Terapi Telan Ikan Mentah di Hyderabad India untuk Obati Asma

Global
Argentina Bongkar Panel Surya yang Salah Dipasang di Sisi Perbatasan Chile

Argentina Bongkar Panel Surya yang Salah Dipasang di Sisi Perbatasan Chile

Global
Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Global
Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Global
Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Global
AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

Global
Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Global
Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com