LONDON, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps pada Rabu (22/5/2024) mengeklaim, China mengirim persenjataan ampuh ke Rusia untuk perang melawan Ukraina.
“Hari ini dapat saya ungkapkan bahwa kami memiliki bukti Rusia dan China berkolaborasi dalam peralatan tempur untuk digunakan di Ukraina,” katanya dalam pidato di konferensi London, dikutip dari kantor berita AFP.
Ia juga memperingatkan, NATO perlu bangkit dan meningkatkan anggaran pertahanan bagi para negara anggota.
Baca juga: Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia
“Intelijen pertahanan AS dan Inggris dapat mengungkapkan bahwa bantuan senjata itu kini mengalir dari China ke Rusia dan masuk Ukraina,” lanjutnya.
"Sudah waktunya bagi dunia untuk bangkit. Dan itu berarti mengartikan momen ini ke rencana dan kemampuan yang nyata. Dan itu dimulai dari bawah dengan meningkatkan belanja negara-negara aliansi untuk pencegahan kolektif kita," imbuh Shapps.
Kemitraan strategis China dan Rusia semakin erat sejak invasi ke Ukraina, tetapi Beijing membantah klaim Barat bahwa mereka membantu upaya perang Moskwa.
China juga menawarkan bantuan bagi perekonomian Rusia yang terisolasi, Perdagangan antarkedua negara meningkat pesat sejak invasi dan mencapai 240 miliar dollar AS (Rp 3,84 kuadriliun) pada 2023, menurut data bea cukai China.
Namun, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan tidak sepenuhnya sependapat dengan komentar Shapps.
Baca juga: AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina
Dia berkata, kemungkinan bahwa China akan menyediakan senjata secara langsung—yang ampuh—kepada Rusia sudah dikhawatirkan sebelumnya, tetapi AS belum melihatnya sampai sekarang.
Meski demikian, "Negeri Paman Sam" masih khawatir China membantu Rusia dengan tidak menyuplai senjata secara langsung, melainkan memberi masukan kepada basis industri pertahanan Rusia.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan persatuan kuat dalam pertemuan di Beijing awal bulan ini.
Xi setelah pembicaraan dengan Putin selama kunjungannya berujar, kedua pihak sepakat tentang perlunya solusi politik untuk menyelesaikan perang.
Baca juga: Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.