KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-818 pada Selasa (21/5/2024).
Ini termasuk, Wakil Menteri Kehakiman Ukraina, Olena Vysotska, menyebut ada 3.000 lebih narapidana Ukraina ingin bergabung dengan militer.
Sementara itu, WHO mengatakan, lebih dari 14.000 orang telah mengungsi dalam beberapa hari terakhir dari wilayah Kharkiv di Ukraina timur, tempat Rusia melancarkan serangan darat pada 10 Mei.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-818 yang dapat Anda simak:
Saat berkunjung ke Kyiv pada Selasa, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan, Ukraina perlu segera meningkatkan pertahanan udaranya dalam menghadapi serangan Rusia yang tiada henti.
Kunjungan Annalena terjadi ketika lebih dari dua lusin drone Rusia menargetkan Kharkiv dan menyebabkan beberapa orang dilaporkan terluka.
“Situasi di Ukraina sekali lagi memburuk secara drastif dengan serangan udara besar-besaran Rusia terhadap infrastruktur sipil, dan serangan brutal Rusia di wilayah Kharkiv,” kata Baerbock, dikutip dari AFP.
Itu adalah kunjungan kedelapan Annalena ke negara itu sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.
Untuk melindungi diri dari hujan drone dan rudal Rusia, kata dia, Ukraina sangat membutuhkan peningkatan pertahanan udara.
Annalena Baerbock menambahkan, bahwa penundaan dalam memberikan dukungan militer ke Ukraina merugikan keamanan Barat.
"Setiap keragu-raguan dan penundaan dalam mendukung Ukraina mengakibatkan hilangnya nyawa orang-orang yang tidak bersalah. Dan setiap keragu-raguan dalam mendukung Ukraina juga membahayakan keamanan kita sendiri," jelasnya.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-816 Serangan Rusia ke Ukraina: Adu Tembak Drone | Kilang Krasnodar Setop Operasi
Rusia pada Selasa mengatakan Amerika Serikat berusaha untuk menempatkan senjata di luar angkasa.
Itu adallah tuduhan terbaru Rusia dalam pertikaian yang terjadi sehari setelah Washington memveto mosi non-proliferasi Rusia di PBB.
“Mereka sekali lagi menunjukkan bahwa prioritas sejati mereka di bidang luar angkasa bukan bertujuan untuk menjaga ruang angkasa bebas dari senjata apa pun, namun untuk menempatkan senjata di ruang angkasa dan mengubahnya menjadi arena konfrontasi militer,” kata Juru Vicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan.
Kedua negara adidaya ini saling tudingan berupaya mempersenjatai ruang angkasa dalam beberapa bulan terakhir.