Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Negara Cabut Donasi ke UNRWA, Apa Dampaknya bagi Palestina?

Kompas.com - 29/01/2024, 21:01 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah negara memutuskan untuk menagguhkan dana donasi untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), sejak Jumat (26/1/2024).

Negara-neara yang menangguhkan donasi tersebut adalah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, Finlandia, Australia, dan Kanada.

Diberitakan Kompas.com (29/1/2024), penyebab penghentian donasi ke UNRWA itu karena Israel menuding sejumlah staf badan di bawah PBB itu berkontribusi pada serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan kelompok militer Hamas ke Israel.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menduga, setidaknya ada 12 staf UNRWA yang terlibat dalam serangan tersebut.

Untuk diketahui, UNRWA adalah badan yang dibentuk PBB untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Palestina. Bantuan yang diberikan termasuk pendidikan, layanan kesehatan, perbaikan infrastruktur, dan layanan sosial.

Lalu, apa yang membuat negara donator UNRWA menarki uangnya dan apa dampaknya bagi Palestina? Simak penjelasan pakar berikut. 

Baca juga: AS-Inggris Tangguhkan Donasi untuk UNRW, Organisasi Apa Itu?


Penyebab donatur UNRWA ditarik

Pengamat Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Leni Winarni menjelaskan, penyebab beberapa negara menarik donasinya dari UNRWA.

Menurut dia, tuduhan keterlibatan staf UNRWA terhadap serangan Hamas ke Israel membuat negara-negara donatur kehilangan kepercayaan terhadap badan tersebut.

"Masalah kepercayaan (atas) dugaan terkait adanya oknum yang mendukung (Hamas)," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Leni menyebut, negara-negara barat menarik dananya karena donasi itu mayoritas berasal dari donatur individu, bukan negara.

Mereka menganggap orang yang melakukan serangan pada 7 Oktober 2023 sebagai pihak yang menyulut perang terbuka antara Israel dengan Hamas.

Karena itu, mereka tidak suka jika ada staf UNRWA dituduh terlibat dalam kejadian yang membunuh ratusan jiwa tersebut.

"Bagi Hamas ini adalah perjuangan, tapi bagi Israel itu adalah penyerangan. Tergantung kita melihat dari perspektif yang mana," tambah dia.

Leni menyebut, pihak donatur menginginkan UNRWA tetap netral dan tidak terafiliasi dengan kedua pihak.

"Ketika muncul tuduhan mereka berhubungan dengan serangan Hamas, para negara donatur tentu ingin hal tersebut dianalisis lebih lanjut agar tidak ada unsur kepentingan politik," kata dia.

Baca juga: Putusan Sementara Mahkamah Internasional, Apa Artinya Bagi Perang di Gaza?

Halaman:

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com