Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Erupsi Gunung Berapi di Islandia Justru Jadi Lokasi Wisata...

Kompas.com - 29/01/2024, 15:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umumnya, erupsi gunung berapi menjadi momok menakutkan bagi masyarakat sekitar. Namun, kondisi berbeda terjadi di Islandia.

Beberapa gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia yang kerap mengalami erupsi, justri dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang menarik minat pengunjung.

Mengunjungi gunung berapi setelah erupsi bahkan telah menjadi kegiatan yang populer di kalangan penduduk lokal, ilmuwan, dan wisatawan internasional dalam beberapa tahun terakhir, dikutip adri The Guardian.

Tak heran, polisi Islandia kerap memperingatkan wisatawan untuk “berpikir empat kali” sebelum mencoba mendekati lokasi letusan gunung berapi.

Pada Desember 2023, polisi bahkan sempat mengevakuasi seorang pengunjung yang kelelahan, dengan helikopter.

Lantas, sejak kapan wisata erupsi gunung berapi populer di Islandia?

Baca juga: Kesaksian WNI, Ceritakan Detik-detik Lava Gunung Berapi Islandia Melahap Permukiman Kota Grindavik


Dari musibah menjadi hal yang menguntungkan

Pada 1783 hingga 1784, letusan Gunung Laki merenggut nyawa sekitar seperlima penduduk dan lebih dari separuh ternak.

Letusan Gunung Laki ini merupakan salah satu letusan terbesar di dunia dengan kabut vulkanik yang menyebabkan cuaca ekstrem hingga Mesir dan Jepang.

Kurang dari 100 tahun kemudian, terjadi letusan Gunung Askja pada tahun 1875 yang berdampak pada masyarakat di bagian timur Islandia.

Banyak lahan pertanian yang ditinggalkan dan ribuan orang pindah ke Amerika Utara untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Namun sejak abad ke-20, masyarakat mulai mengubah musibah letusan gunung berapi menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan.

Sejak saat itu, Islandia memanfaatkan daerah gunung berapi sebagai salah satu sumber energi sekaligus sumber pendapatan mereka.

Baca juga: Islandia Umumkan “State of Emergency” untuk Hadapi Letusan Gunung Berapi

Islandia dikelilingi gunung api aktif

Meskipun letusan gunung api mendatangkan keuntungan di sektor energi dan pariwisata, hal ini bukan berarti Islandia sepenuhnya aman dari ancaman erupsi gunung api.

Islandia merupakan salah satu negara yang dikelilingi dengan gunung api aktif di dunia, dengan aktivitas vulkanik yang sudah berlangsung selama jutaan tahun, dilansir dari CBC.

Seluruh negara kepulauan Islandia terletak di celah kerak bumi yang dikenal sebagai Punggung Bukit Atlantik Tengah.

Lokasi ini merupakan batas antara lempeng Amerika Utara, Amerika Selatan, Eurasia, dan Afrika.

Kedua kerak bumi yang seukuran dengan benua ini saling menarik satu sama lain, sehingga memungkinkan magma baru dari dalam Bumi untuk mengisi celah tersebut.

Akhirnya, gerakan inilah yang akan membentuk barisan gunung berapi di selama gunung masih aktif.

Baca juga: Bangkai Pesawat Terindah di Islandia, Turis: Seperti Berada di Permukaan Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com