Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Indonesia di FIFA Ranking Usai Kalah dari Australia pada Babak 16 Besar Piala Asia 2023

Kompas.com - 29/01/2024, 10:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Timnas Indonesia gugur di babak 16 besar Piala Asia 2023 usai kalah dari Australia dengan skor 0-4.

Tim Garuda harus mengakui kemenangan Australia dalam pertandingan yang digelar di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Minggu (28/1/2024).

Gol pertama yang bersarang di gawang Indonesia itu dihasilkan dari gol bunuh diri Elkan Baggott pada menit ke-12.

Kemudian, Australia menambah keunggulan atas Indonesia menjadi 2-0 oleh Martin Boyle pada menit ke-45.

Australia kembali menambah dua gol di babak kedua berkat Craig Goodwin pada menit 89 dan Harry Souttar pada menit 90+1.

Lantas, berapa peringkat FIFA Indonesia setelah kalah dari Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023?

Baca juga: Alasan Kenapa Timnas Indonesia Pakai Lambang Garuda Bukan Logo PSSI?

Peringkat Indonesia di FIFA Ranking

Dikutip dari Footy Ranking, Senin (29/1/2024), potensi rangking FIFA Indonesia setelah kalah dari Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 masih berada di peringkat 142 dunia.

Pada peringkat 142 dunia di FIFA Ranking, Indonesia memiliki poin 1072.66. Perolehan poin itu masih sama ketika Indonesia melaju ke babak 16 besar.

Kendati demikian, peringkat Indonesia secara resmi masih berada di urutan ke-146, karena FIFA belum merilis edisi Januari 2024.

Sementara, Australia naik dari peringkat 23 menjadi 22 setelah sukses melaju ke babak perempat final Piala Asia 2023 dengan mengalahkan Indonesia.

Dari kemenangannya itu, poin Australia di FIFA Ranking bertambah sebanyak 4.83. Sehingga saat ini Australia memiliki poin 1554.88.

Baca juga: Mengapa Pemain Sepak Bola Gandeng Anak-anak Sebelum Pertandingan?

Tetap bangga dengan Timnas Indonesia

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat merasa bangga dengan pencapaiannya Tim Garuda pada Piala Asia 2023, meski kalah telak dari Australia dan harus tersingkir dari turnamen.

"Saya sangat bangga dengan tim saya,” ujar Jordi usai laga, dilansir dari Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

“Sejak awal, kami menyadari bahwa ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Mereka (Australia) bermain lebih tajam pada babak pertama. Kami memiliki peluang, tetapi tidak bisa mencetak gol,” tambahnya.

Atas hasil ini, Jordi merasa timnya harus bekerja keras untuk kembali lebih kuat menghadapi laga dan turnamen selanjutnya.

Bagi Indonesia, lolos dari fase grup Piala Asia 2023 merupakan sebuah pencapaian bersejarah.

Pasalnya, Tim Garuda berhasil menembus fase gugur untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Asia.

Sebelumnya, timnas Indonesia selalu kandas di babak fase grup pada empat edisi Piala Asia yakni 1996, 2000, 2004, dan 2007.

Baca juga: 15 Pemain Klub Sepak Bola Spanyol Tertinggal Penerbangan Gara-gara Kopi, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com