Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Kompas.com - 27/04/2024, 11:01 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyair Joko Pinurbo (Jokpin) meninggal di usia 61 tahun di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Sabtu (27/4/2024), pukul 06.03 WIB.

"Telah meninggal dunia dengan tenang Bapak Philipus Joko Pinurbo 61 tahun," bunyi lelayu meninggalnya Joko Pinurbo yang diterima Kompas.com, Sabtu pagi.

Penyair yang dikenal dengan nama pena Jokpin ini meninggalkan seorang istri bernama Nurnaeni Amperawati Firmina, lima adik, tiga anak, dan dua cucu.

Rekannya sesama penyair, Ni Made Purnama Sari menyampaikan, Jokpin sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa saat sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

"Ada masalah dengan pernapasannya," kata Made kepada Kompas.com, Sabtu.

Rencananya, jenazah Jokpin akan dimakamkan di Pemakaman Demangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, pada Minggu (28/4/2024).

Sebelum dimakamkan, pihak keluarga akan menggelar misa requiem di Rumah Duka Pancaran Untaian Kasih Yogyakarta (PUKY) Ruang AB, Jalan PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul, pada Sabtu pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo

Berdasarkan catatan Kompas.id, Sabtu, Jokpin lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 Mei 1962, namun ia sehari-hari bertempat tinggal di Yogyakarta.

Perjalanan Jokpin sebagai penyair dimulai ketika ia menerbitkan puisi berjudul Celana pada 1999.

Dinukil dari Kompas.id, Jumat (5/4/2024), Jokpin menguak proses terciptanya kumpulan puisi berjudul Celana.

Pada awalnya, Jokpin ingin berhenti sebagai penyair karena mengalami frustrasi. Padahal, pada saat itu karya-karya Jokpin sudah dimuat di berbagai media.

Meski begitu, ia merasa belum menemukan gaya sebagai penyair. Oleh sebab itu, Jokpin melakukan riset mengenai sesuatu yang belum pernah ditulis oleh penyair Indonesia.

Baca juga: Joko Pinurbo Meninggal, Jenazah Dikebumikan di Sleman 28 April 2024

Muncullah ide di benak Jokpin untuk menulis soal celana atau sarung. Ide ini benar-benar dieksekusi oleh Jokpin menjadi sebuah karya yang membuat sosoknya mendapat perhatian di dunia sastra Indonesia.

Joko Pinurbo mengaku, ia sempat merasa tidak yakin apakah puisi mengenai celana akan diterbitkan.

Namun, dugaan Joko Pinurbo tidak terbukti. Puisi tersebut justru dimuat di sebuah jurnal. Di titik itulah, Jokpin menemukan kebangkitannya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com