KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) meminta maaf kepada publik setelah negaranya gagal melenggang ke Olimpiade.
Hal tersebut terjadi setelah Korea Selatan (Korsel) dikalahkan Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar pada Jumat (26/4/2024).
Negeri Ginseng harus menelan pil pahit setelah kalah adu penalti dengan skor 11-10.
Sebelum adu penalti, Indonesia dan Korsel sempat imbang 2-2 selama 120 menit. Korsel tertinggal dua kali setelah Rafael Struick mencetak gol pada menit ke-15 dan 45+3.
Kegagalan Korsel menembus Olimpiade yang rencananya digelar di Paris, Perancis pada Juli-Agustus 2024 menjadi kali pertama dalam kurun 40 tahun atau empat dekade terakhir.
Baca juga: Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib
Andai kata Korsel memang atas Indonesia, mereka akan mencatat rekor 10 kali berturut-turut lolos ke Olimpiade.
KFA mengatakan bahwa staf pelatih dan pemain sudah melakukan yang terbaik agar Korsel lolos ke Olimpiade.
"Sayangnya, kami tidak berhasil mencapai tujuan. Kami ingin menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua penggemar sepak bola atas kegagalan kami untuk lolos ke Olimpiade Paris," kata KFA dikutip dari kantor berita Korsel, Yonhap, Jumat (26/4/2024).
Baca juga: 5 Fakta Indonesia Tundukkan Korsel Lewat Adu Penalti, Shin Tae-yong Kalahkan Negara Sendiri
KFA menyampaikan, pihaknya bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengembangkan dan mendukung Tim Nasional (Timnas).
Tak hanya itu, KFA juga berjanji mereka tidak akan mengulangi kegagalan yang sama saat dikalahkan Indonesia.
Terkait upaya untuk membenahi Timnas ke depan, KFA akan melakukan tinjauan menyeluruh terhadap sistem pengembangan pemain dan pelatih.
Tinjauan juga dilakukan kepada operasional Timnas untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan.
Baca juga: 4 Drama Indonesia Vs Korsel, Diwarnai 2 Kartu Merah dan Manuver Ernando Ari
Tak hanya KFA yang meminta maaf kepada publik di negaranya sendiri. Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, juga melakukan hal serupa setelah ia menggagalkan asa negaranya berkompetisi di Olimpiade.
Shin Tae-yong mengaku, perasaannya campur aduk antara senang dan sedih karena di satu sisi ia mampu membawa Indonesia untuk pertama kalinya lolos ke Semifinal Piala Asia U-23, namun dirinya juga memutus rekor Korea Selatan di Olimpiade.
"Saya sangat senang dan bahagia. Rasanya luar biasa Tapi saya juga memiliki perasaan campur aduk mengenai hal ini. Ini sulit bagi saya," katanya dikutip dari Yonhap.