Dalam sebuah studi pada 2009, ditemukan bahwa kelelawar lidah panjang Pallas (Glossophaga soricina) dan kelelawar ekor pendek Seba (Carollia perspicillata), memiliki reseptor visual yang memungkinkan mereka untuk melihat di siang hari dan melihat beberapa warna.
Faktanya, beberapa reseptor memungkinkan spesies kelelawar ini melihat sinar ultraviolet, yakni panjang gelombang warna yang berada di luar spektrum visual manusia.
Kemampuan ini berguna bagi kelelawar yang mengandalkan tumbuhan untuk makanannya. Sebab, banyak bunga yang memantulkan sinar UV.
Kelelawar berlidah panjang memangku nektar seperti burung kolibri, dan kelelawar berekor pendek memakan campuran buah, bunga, dan serangga.
Baca juga: 5 Cara Mengusir Kelelawar di Rumah
Studi tahun 2015 menemukan bahwa kelelawar lebih banyak melakukan ekolokasi di tempat yang lebih gelap. Mereka secara khusus mempercepat ekolokasi saat mendarat setelah penerbangan.
Ini menunjukkan bahwa mereka menggabungkan informasi dari penglihatan dan suara untuk mengukur jarak secara akurat.
Bahkan bagi kelelawar pemburu serangga, mereka menggunakan penglihatan saat kemampuan itu bisa dimanfaatkan.
Baca juga: 7 Hewan yang Paling Lama Hidup di Bumi
Diketahui kelelawar coklat bertelinga panjang (Plecotus auritus), pemakan serangga, lebih suka berburu ketika memiliki informasi visual dan sonar. Tetapi input visual lebih disukai daripada sonar saja.
Jenis kelelawar cokelat kecil (Myotis lucifugus), memiliki reseptor visual yang mungkin memungkinkannya untuk bernavigasi di bawah sinar bulan dan untuk menghindari pemangsa saat senja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.