KOMPAS.com - Kawanan orca dilaporkan menyerang dan menenggelamkan sebuah kapal di lepas pantai Spanyol selatan.
Peristiwa itu menambah daftar panjang serangan paus pembunuh terhadap kapal sepanjang tahun ini di pantai Spanyol dan Portugis, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (27/5/2023).
Kelompok penelitian Atlantic Orca Working Group (GTOA) mengatakan, ada 20 insiden serupa pada bulan ini di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan Spanyol dan Maroko.
Sebelumnya, pada Kamis (25/5/2023) dini hari, sekelompok orca mematahkan kemudi dan menembus lambung kapal Mustique dalam perjalanan menunju Gibraltar.
"Serangan ini mendorong empat awaknya menghubungi otoritas Spanyol guna meminta bantuan," ujar juru bicara Layanan Penyelamatan Maritim.
Layanan tersebut kemudian mengerahkan kapal cepat tanggap dan sebuah helikopter yang membawa pompa lambung kapal untuk membantu kapal sepanjang 20 meter dengan bendera Inggris itu.
Baca juga: Oarfish Muncul di Cile, Benarkah Tanda Akan Ada Gempa dan Tsunami?
Masih pada Mei, kapal pesiar layar Alboran Champagne mengalami dampak serupa dari tiga paus pembunuh, sekitar setengah mil laut dari Barbate, Provinsi Cadiz, Spanyol.
Kala itu, seperti diberitakan Fox News, Sabtu, kapal tidak dapat ditarik karena terendam banjir dan dibiarkan terapung-apung hingga tenggelam.
Kapten kapal, Werner Schaufelberger pun mengatakan, dia melihat dua paus pembunuh yang lebih kecil meniru taktik menabrak ala orca yang lebih besar.
"Yang kecil mengguncang kemudi di belakang, sementara yang besar berulang kali mundur dan menabrak kapal dengan kekuatan penuh dari samping," kata dia.
"Dua orca kecil mengamati teknik yang lebih besar, dan dengan sedikit melesat, mereka juga menabrak perahu," sambungnya.
Di sisi lain, ahli kemudian menduga bahwa tindakan kawanan orca merupakan aksi balas dendam pemimpin betina yang bernama White Gladis.
Baca juga: Kisah Lolita, Orca yang Akhirnya Bebas Setelah 65 Tahun Terkurung di Akuarium Florida
Ahli biologi kelautan Alfredo Lopez Fernandez mengatakan, betina paling tua yang menjadi pemimpin orca alias White Gladis, mungkin telah mengalami momen menderita.
Misalnya, kemungkinan tabrakan dengan perahu atau tertarik dengan tali pancing, sehingga membuatnya lebih agresif.
"Orca yang mengalami trauma itulah yang memulai perilaku kontak fisik dengan perahu itu," kata Fernandez kepada Live Science, Kamis (18/5/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.