Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Biasa, Jenis Kelelawar Ini Tidak Tidur Terbalik

Kompas.com - 30/08/2020, 19:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelelawar umumnya identik dengan bergelantungan di pohan atau tempat gelap lainnya, baik ketika terjaga maupun tidur.

Namun, tak banyak yang tahu jika ada jenis kelalawar tertentu yang tidur dengan posisi kepala di atas.

Adalah Myzopoda Aurita, kelelawar berkaki penghisap di Madagaskar yang memiliki posisi tidur tak seperti kelelawar lainnya.

Baca juga: Apakah Virus Corona China Berasal dari Kelelawar dan Ular?

Dikutip dari NBC News, kelelawar jenis ini hanya berukuran 5 centimeter dan memiliki berat sepertiga ons.

Mereka dapat ditemukan menempel pada permukaan bagian dalam yang halus.

Myzopoda Aurita merupakan salah satu dari enam spesies kelelawar yang diketahui tidur dengan posisi kepala di atas, sedangkan 1.200 spesies kelelawar lainnya tidur tergantung dengan kepala di bawah.

Baca juga: Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?

Empat dari jenis kelelawar jenis langka itu menggunakan bantalan di kaki depannya untuk menjungkirbalikkan tubuh mereka.

Bantalan kaki itu membuat seperti isapan sehingga mampu menempelkannya pada daun.

"Setiap bantalan kaki depan, rata-rata dapat menahan sekitar 8,6 kali berat badan mereka sendiri," kata peneliti studi Daniel Riskin dari Brown University.

"Ini setara dengan pemanjat tebing seberat 150 pon berpegangan dengan satu tangan dan menopang berat badan mereka sendiri, ditambah kuda seberat 1.140 pon diikat ke kaki mereka," sambungnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Gajah Tidur?

Mekanisme berbeda

Namun, mekanisme berbeda dilakukan oleh kelelawar jenis Myzopoda Aurita ini.

Untuk membuktikannya, para peneliti menguji dua mekanisme berbeda, yaitu isap dan adhesi basah atau pelekatan.

Pengisapan lebih kuat ketika hewan ditarik menjauh dari permukaan daripada diseret di sepanjang permukaan itu, sedangkan adhesi basah sebaliknya.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Dalam satu percobaan, seorang peneliti memegang kaki depan kanan kelelawar pada permukaan yang licin dan menarik hewan tersebut langsung dari permukaan, sambil mengukur kekuatan penempelan.

Dengan pengaturan yang sama, kaki depan kelelawar ditarik ke belakang sejajar dengan permukaan horizontal. Kemudian, kelelawar didorong ke depan, juga sejajar dengan permukaan.

Hasil penelitian menunjukkan bantalan kaki depan lebih dari sembilan kali lebih lemah saat diangkat dari permukaan daripada saat diseret sejajar, menunjukkan bahwa mereka tidak menggunakan penyedotan.

Baca juga: Tragedi Minyak di Mauritius dan Perjuangan Induk Lumba-lumba Selamatkan Bayinya...

Artinya, karena kaki depan lemah dalam menahan saat didorong ke depan, kelelawar akan tergelincir dari permukaan daun yang halus jika digantung terbalik.

"Jika saya memegang kelelawar dan kepalanya bertengger di atas dan jika saya memegang pantatnya yang kecil serta menariknya ke bawah, ia dapat menahan dirinya sendiri," kata Riskin.

"Jika saya mendorong ke atas, bantalannya akan terkelupas," imbuh dia.

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com