"Bila PMS sampai mengganggu aktivitas, terutama yang berat, harus konsultasi psikolog atau dokter psikiater," saran Wawang.
Dikutip dari Mayo Clinic, tidak diketahui secara pasti penyebab PMS. Namun terdapat beberapa faktor penyebabnya:
Tanda dan gejala sindrom PMS berubah dengan fluktuasi hormonal dan menghilang dengan kehamilan dan menopause.
Fluktuasi serotonin, zat kimia otak (neurotransmiter) yang dianggap berperan penting dalam suasana hati, dapat memicu gejala PMS.
Jumlah serotonin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan depresi pramenstruasi, serta kelelahan, mengidam makanan, dan masalah tidur.
Beberapa wanita dengan sindrom PMS parah mengalami depresi yang tidak terdiagnosis.
Baca juga: 10 Cara Mudah Meredakan Kram Menstruasi dengan Cepat di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.