Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warganet Sebut Emosi Tak Masuk Akal Saat Menstruasi, Dokter Jelaskan Penyebabnya

KOMPAS.com - Sejumlah warganet membagikan perasaan hati yang mereka alami saat menstruasi.

Sebagian besar mengaku merasakan emosi yang tidak masuk akal.

"Bener banget,, aku juga emosional tidak masuk akal menjelang mens," kata warganet. 

"Iya banget, knp emosional sblm mens itu aneh" banget. Kadang marah aja terus semuanya serba salah, kadang nangis semelow melownya pdhl ga ada apa", kadang tiduran bangetttt smpe kaya mati suri, kadang rajin bgt tbtb," tutur warganet ini. 

"Betul, jd lebih sensitif. semua dalam hidup harus berjalan dramatis. Ga sadar ngehapus file, terus nangis & sebel harus mulai dari awal. pusing bgt. eh nggak sampe 5 menit, sadar klo filenya kan bisa di restore.. akhirnya aku restore sambil cengengesan ngetawain diri sendiri," ungkap akun lain. 

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menstruasi adalah pendarahan uterus yang terjadi secara siklik dan dialami sebagian besar wanita usia reproduktif.

Lantas, apakah perubahaan emosi berlebihan saat menstruasi adalah hal yang wajar?

Penjelasan dokter

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya mengatakan, perubahan emosi saat mestruasi wajar terjadi.

"Emosi seperti sedih, mudah marah, mudah menangis tanpa sebab bisa terjadi pada perempuan yang sedang haid," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, emosi saat menstruasi itu dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon estrogen.

"(Akibatnya) perempuan menjadi lebih sensitif dan berubah emosinya," imbuh Wawang.

Perubahan emosi itu bisa terjadi pada sebelum, selama, atau sesudah haid.

Umumnya, perubahan emosi terjadi sebelum hait, atau pre menstrual syndrome (PMS).

"Tentu tidak semua perempuan seperti tersebut, tergantung daya tahan terhadap perubahan hormon tersebut," tandas Wawang.

Perubahan emosi saat menstruasi

Lebih lanjut, Wawang menjelaskan bahwa perubahan emosi saat menstruasi bisa dalam tingkat ringan, sedang, atau berat.

"Bila PMS sampai mengganggu aktivitas, terutama yang berat, harus konsultasi psikolog atau dokter psikiater," saran Wawang.

Penyebab PMS

Dikutip dari Mayo Clinic, tidak diketahui secara pasti penyebab PMS. Namun terdapat beberapa faktor penyebabnya:

1. Perubahan siklus hormon

Tanda dan gejala sindrom PMS berubah dengan fluktuasi hormonal dan menghilang dengan kehamilan dan menopause.

2. Perubahan kimia di otak

Fluktuasi serotonin, zat kimia otak (neurotransmiter) yang dianggap berperan penting dalam suasana hati, dapat memicu gejala PMS.

Jumlah serotonin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan depresi pramenstruasi, serta kelelahan, mengidam makanan, dan masalah tidur.

3. Depresi

Beberapa wanita dengan sindrom PMS parah mengalami depresi yang tidak terdiagnosis.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/08/200500965/warganet-sebut-emosi-tak-masuk-akal-saat-menstruasi-dokter-jelaskan

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke