Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kompas.com - 24/05/2024, 10:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wajah pilu Natalia, seekor simpanse betina, menuai perhatian pengunjung Kebun Binatang Bioparc Valencia, Spanyol.

Beberapa bulan terakhir, pemandangan Natalia yang terus menggendong jasad bayinya erat menghiasi kebun binatang.

Simpanse betina yang berduka itu kehilangan anaknya beberapa hari setelah melahirkan, tepatnya pada pertengahan Februari lalu.

Pada Jumat (16/2/2024), kebun binatang melalui akun Instagram @bioparcvalencia, mengumumkan kabar duka matinya salah satu dari dua bayi simpanse.

"Dengan menyesal kami menyampaikan berita duka ini, salah satu dari dua bayi simpanse dari Bioparc Valencia mati," tulis akun tersebut.

Kematian bayi yang baru lahir awal Februari lalu itu pun mengundang duka mendalam bagi Natalia, sang ibu, serta kelompoknya.

Namun, tiga bulan lebih berlalu, masa berkabung Natalia belum terlihat menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Bahkan, Natalia tampak terus menempel pada tubuh mungil anaknya seolah tidak mau berpisah.

"Dia terus menggendongnya sejak saat itu," ujar Kepala Bioparc, Miguel Casares, kepada Reuters, Selasa (21/5/2024).

Di tengah kesedihan Natalia, kelompok simpanse di Bioparc Valencia mulai fokus menjaga tumbuh kembang bayi lainnya, Cala, yang saat itu belum genap berusia satu bulan.

Seiring waktu, Cala, bayi dari simpanse betina bernama Noelia itu pun turut menghibur Natalia yang masih setia menggendong jasad anaknya.

Baca juga: Rumor Humanzee, Bayi Manusia-Simpanse yang Diklaim Sempat Dilahirkan


Natalia pernah kehilangan bayi pada 2018

Casares mengungkapkan, tindakan Natalia merupakan perilaku alamiah yang kerap ditunjukkan simpanse.

Seperti halnya manusia, simpanse mungkin berduka atas kematian kerabat atau makhluk yang dianggap dekat dengannya.

"Ini adalah perilaku yang sebelumnya telah diamati pada simpanse, tidak hanya di kebun binatang tetapi juga di alam liar," kata Casares.

Kendati demikian, pada Natalia, proses berkabung tersebut tampaknya berlangsung lama dan tidak biasa.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com