Dikutip dari laman Magma ESDM, Gunung Awu merupakan gunung api aktif Indonesia yang berada di Pulau Sangihe dengan posisi geografis paling utara.
Puncak Gunung Awu berada pada ketinggian 1.320 meter di atas permukaan laut.
Gunung Awu ini memiliki interval erupsi sekitar 1 hingga 101 tahun.
Selain itu, Gunung Awu memiliki potensi eksplosivitas tinggi dan secara historis merupakan gunung api paling mematikan di Indonesia setelah Tambora, Krakatau, dan Kelud dengan total setidaknya 5.301 korban jiwa.
Erupsi terakhir terjadi pada Juni 2004 dengan menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 km di atas puncak dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya.
Kubah lava tersebut memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi sekitar 30 meter.
Sementara karakteristik erupsi Gunung Awu bersifat magmatik eksplosif, efusif maupun freatik.
Baca juga: Video Viral Mobil Pajero Serempet Kereta di Solo, Bagaimana Ceritanya?
Potensi bahaya utama yang mungkin terjadi dapat berupa erupsi magmatik dengan lontaran material pijar dan atau aliran piroklastik maupun berupa erupsi freatik yang didominasi uap dan gas gunungapi maupun material erupsi sebelumnya.
Potensi pembongkaran kubah lava juga bisa terjadi apabila tekanan di dalam sistem magmatik meningkat signifikan.
Bahaya yang lain yakni emisi gas gunungapi seperti CO, CO2, H2S, N2 dan CH4.
Selain itu, potensi bahaya sekunder jika erupsi terjadi yakni aliran lahar yang berasal dari material piroklastik yang jatuh di bagian lereng dan terbawa air hujan mengikuti alur-alur sungai yang berhulu dari Gunung Awu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.