Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Keluhkan Solar Langka, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 22/10/2021, 19:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah daerah melaporkan kelangkaan solar dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini pun banyak dikeluhkan warganet di media sosial yang mengaku harus antre panjang untuk mendapatkan solar.

Akun @masagusrm, misalnya, menandai akun Presiden Joko Widodo dan Pertamina untuk mencari jawaban atas kelangkaan ini.

"Pertalite dan solar, bersembunyi dimana dirimu. kedua BBM ini sudah lama langka di daerah saya. @pertamina @jokowi," tulis dia.

Sejumlah akun juga mengunggah foto antren panjang truk di SPBU untuk membeli solar.

Baca juga: Tanggapan Pertamina soal Adanya Isu Kelangkaan Solar

Baca juga: Viral, Twit tentang Warganet di-DM Humas Polda Kalteng Diduga karena Mengejek

Bahkan, warganet @WingDirgantara mengaku curiga bahwa kelangkaan ini menjadi tanda penghapusan solar dan pertalite.

"Sudah 4 hari ini pertalite dan solar jadi barang langka di kota Malang.
What happen, aya naon, ono opo ?
Kata salah satu petugas SPBU, beli PO udah sesuai jadwal waktu perkiraan akan habis tapi pengirimannya terlambat terus. Lho? Apa pertalite dan solar mau dihapus?," tulisnya.

Baca juga: Viral Pengemudi Truk Dilarang Isi Solar oleh Satpam SPBU, Ini Penjelasan Pertamina

Analisis ahli terkait dugaan kelangkaan solar

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, diduga terjadinya kelangkaan solar akibat lonjakan permintaan setelah kasus Covid-19 di Indonesia melandai.

Seperti diketahui, solar banyak digunakan sebagai transportasi angkutan dan distribusi bahan-bahan pokok.

"Jadi setelah landainya Covid-19 ini aktivitas kan semakin bertambah, sementara distribusi tadi sebagian besar menggunakan," kata Fahmy kepada Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Ramai soal Isi Angin Ban Pakai Nitrogen Bisa Bikin BBM Irit, Apa Benar?

Sayangnya, Pertamina tidak mengantisipasi kondisi ini, sehingga permintaan jauh lebih tinggi dari pasokan dan kelangkaan pun tidak bisa dihindari.

Ia menuturkan, keadaan serupa juga dirasakan oleh beberapa negara seiring pulihnya kondisi ekonomi.

Fahmy menjelaskan, kelangkaan solar kali ini juga dimungkinkan karena produksi G30, pengganti solar, di Indonesia belum stabil.

"Pertamina itu kan sudah menggantikan solar dengan G30 yang diproduksi dalam negeri, sehingga tidak perlu impor lagi," jelas dia.

"Akan tetapi, potensi kelangkaan besar terjadi karena produksi G30 ini belum stabil, sehingga pada saat-saat tertentu kelangkaan tidak bisa dihindari," sambungnya.

Baca juga: Viral Video Polisi di Yogyakarta Sedot Bensin dari Tangki Motornya untuk Pemotor yang Kehabisan BBM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com