Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Kompas.com - 26/05/2024, 08:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maskapai Garuda Indonesia menjadi sorotan lantaran penerbangan haji dari beberapa daerah diwarnai sejumlah masalah.

Salah satunya dialami oleh GA 1105 dengan Boeing 747-400 rute Makassar-Madinah yang harus return to base atau kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin setelah mesinnya terbakar selepas take off pada Rabu (15/5/2024).

Masalah lain juga terjadi pada penerbangan dari Solo pada Jumat (24/5/2024), ketika calon jemaah haji kloter 43 Embarkasi Donohudan harus menunggu selama 17 jam sebelum diberangkatkan menuju Tanah Suci akibat pesawat rusak.

Lantas, mengapa masalah ini bisa muncul?

Baca juga: Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Efek berantai kerusakan pesawat di Makassar

Pengamat penerbangan Alvin Lie menduga, hal ini dipicu oleh terbakarnya mesin GA 1105 di Makassar beberapa hari yang lalu.

Sebab, rusaknya GA 1105 membuat Garuda Indonesia harus merotasi pesawat, sehingga menimbulkan efek berantai pada keberangkatan kloter calon jemaah haji yang lain.

“Nah, ini masalahnya ada dua, satu pesawatnya yang mengalami kerusakan dan dua mungkin metode rotasinya,” kata Alvin ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/5/2024).

Baca juga: Asal-usul Gelar Haji di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Soroti pemilihan Boeing 747

Selain itu, Alvin juga menyoroti penggunaan Boeing 747 untuk penerbangan haji, seperti yang digunakan di Makassar.

Menurutnya, usia jenis pesawat tersebut sudah uzur, baik dari segi unit maupun mesinnya.

Ia menjelaskan, penggunaan Boeing 747 dalam penerbangan haji tidak lepas dari kemauan Kementerian Agama yang ingin pesawat untuk penerbangan haji bisa mengangkut 400 jemaah lebih.

Garuda Indonesia sebenarnya memiliki opsi untuk menggunakan Boeing 777, pesawat dengan seri terbaru, namun armada ini tidak mampu membuat penumpang sebanyak seperti seri 747.

Baca juga: Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

“Menggunakan Boeing 747 memang sekilas nampak lebih efisien, sekali angkut lebih dari 400 penumpang sehingga diperhitungkan biaya per orangnya itu bisa lebih rendah,” tutur Alvin.

“Namun, ada risikonya, yaitu pesawat itu pada umumnya lebih tua. Sehingga sebetulnya efisiensi ini masih saya pertanyakan apakah benar lebih efisien menggunakan Boeing 747 daripada Boeing 747,” tambahnya

Efisiensi penggunaan Boeing 747 pun dipertanyakan. Pasalnya, pesawat ini menggunakan empat mesin, sedangkan seri 777 menggunakan dua mesin.

Karena itu, Boeing 747 belum tentu lebih efisian secara cost atau biaya.

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Halaman:

Terkini Lainnya

Kominfo Putus Internet dari Kamboja-Filipina, Efektif Berantas Judi Online?

Kominfo Putus Internet dari Kamboja-Filipina, Efektif Berantas Judi Online?

Tren
Ubur-ubur Api Muncul di Pantai Gunungkidul, Apa yang Harus Dilakukan jika Tersengat?

Ubur-ubur Api Muncul di Pantai Gunungkidul, Apa yang Harus Dilakukan jika Tersengat?

Tren
1.301 Jemaah Haji Meninggal, Arab Saudi Bantah Gagal Jadi Tuan Rumah Ibadah Haji 2024

1.301 Jemaah Haji Meninggal, Arab Saudi Bantah Gagal Jadi Tuan Rumah Ibadah Haji 2024

Tren
Apa Itu Tanaman Kratom dan Bagaimana Efek Saat Mengonsumsinya?

Apa Itu Tanaman Kratom dan Bagaimana Efek Saat Mengonsumsinya?

Tren
Alasan Polda Sumbar Cari Orang yang Viralkan Kasus Bocah yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Alasan Polda Sumbar Cari Orang yang Viralkan Kasus Bocah yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Tren
Salinan Putusan Cerai Pasangan Artis Tersebar, Begini Hukumnya

Salinan Putusan Cerai Pasangan Artis Tersebar, Begini Hukumnya

Tren
Jadwal Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2024/2025 untuk Provinsi di Jawa

Jadwal Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2024/2025 untuk Provinsi di Jawa

Tren
Mengenal Inafis, Peran, Tugas, dan Data yang Dimiliki

Mengenal Inafis, Peran, Tugas, dan Data yang Dimiliki

Tren
Daftar 92 Negara yang Mengakui SIM Internasional Indonesia, Mana Saja?

Daftar 92 Negara yang Mengakui SIM Internasional Indonesia, Mana Saja?

Tren
Sarkofagus Mumi Dihiasi Gambar Mirip Marge Simpson, Mesir Kuno Meramalkan The Simpsons?

Sarkofagus Mumi Dihiasi Gambar Mirip Marge Simpson, Mesir Kuno Meramalkan The Simpsons?

Tren
Indonesia Vs Filipina di Piala AFF U16 Malam Ini, Pukul Berapa?

Indonesia Vs Filipina di Piala AFF U16 Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA  Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

Tren
Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Tren
Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Tren
Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com