Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Bintik Matahari Baru, Akankah Kembali Picu Aurora?

Kompas.com - 18/05/2024, 13:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut ada bintik Matahari atau sunspot baru, viral di media sosial.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @infoastronomy pada Jumat (17/5/2024).

Di unggahan tersebut, juga disertai foto sunspot yang bernama AR 3685 tersebut. Sebelumnya, sudah ada sunspot AR 3664 yang memicu aurora pada pekan lalu.

Pengunggah pun menjelaskan mengenai sunspot dan proses terbentuknya, serta bagaimana pengaruhnya yang memicu aurora di Bumi.

Habis AR 3664, terbitlah AR 3685. Sunspot besar mulai terbentuk lagi di fotosfer Matahari! Aurora intens akan muncul lagi?” bunyi keterangan dalam unggahan.

Hingga Sabtu (18/5/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 43.400 kali dan mendapat 487 likes.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Penjelasan pakar

Peneliti astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengonfirmasi kemunculan sunspot tersebut.

Thomas menerangkan, AR 3685 adalah salah satu sunspot yang muncul karena medan magnet di bagian dalam Matahari.

“Itu salah satu daerah aktif atau sunspot, Active Region (AR),” ujar Thomas saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Ia menjelaskan, sunspot atau bintik Matahari adalah bagian Matahari yang lebih gelap karena adanya aktivitas magnetik.

Jumlah dan ukuran bintik ini, kata Thomas, akan bertambah seiring kondisi Matahari yang makin aktif.

“Saat ini matahari sedang aktif jadi sunspot banyak dan kadang ukurannya besar,” tuturnya.

Sunspot tersebut sering memicu ledakan atau suar surya (sun flare) yang menjadi penyebab adanya badai Matahari.

Badai Matahari itu jika mengarah ke Bumi akan menyebabkan partikel bermuatannya memicu aurora di wilayah kutub utara dan selatan.

“Selama matahari aktif 2024-2025, aurora semakin sering terjadi,” ucap Thomas.

Baca juga: Mengapa Ruang Angkasa Gelap, meski Lebih Dekat dengan Matahari?

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com