KOMPAS.com - Operasi pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memasuki hari ketujuh.
Untuk diketahui, beberapa kabupaten dan kota di Sumbar diterjang banjir bandang dan tanah longsor pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024).
Penyebab banjir dan tanah longsor Sumbar adalah hujan deras dengan durasi panjang yang diperparah dengan banjir lahar dari material erupsi Gunung Marapi.
Wilayah yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor Sumbar, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang.
Terkait bencana tersebut, Pemerintah Provinsi Sumbar telah menetapkan masa tanggap darurat sampai Minggu (26/5/2024).
Baca juga: Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham Wahab, mengatakan bahwa jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor di wilayahnya mencapai 61 orang hingga Sabtu (18/5/2024) pagi.
Sebelumnya, rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut sebanyak 67 orang berdasarkan data data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).
Ilham menjelaskan, jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor Sumbar mengalami perubahan setelah dilakukan penyesuaian data antara posko dengan data kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).
“Iya (data mengalami perubahan),” ujar Ilham ketika dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (18/5/2024).
Sebaran korban meninggal berada di Agam sebanyak 22 orang, Tanah Datar 27 orang, Padang Panjang dua orang, Padang Pariaman tiga orang, Padang dua orang, dan yang belum teridentifikasi sebanyak lima orang.
Baca juga: Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya
Kendati demikian, BPBD Sumbar masih melanjutkan operasi pencarian hingga Sabtu.
“Untuk pencarian masih dilakukan,” tandasnya.
Ilham menambahkan, banjir bandang dan tanah longsor Sumbar juga menyebabkan 76 orang mengalami luka-luka.
Korban luka-luka berada di Agam sebanyak 16 orang, Tanah Datar 20 orang, Padang Panjang satu orang, Padang Pariaman 33 orang, dan Padang enam orang.