KOMPAS.com - Bencana banjir merendam lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur sejak Senin (13/5/2024).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu Agus Darmawan menyampaikan, banjir disebabkan karena curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan air Sungai Mahakam meluap dan merendam sejumlah wilayah.
Hingga Rabu (16/5/2024), banjir di Mahakam Ulu belum juga surut. Rumah-rumah warga, kantor pemerintahan, puskesmas, dan sekolah terendam air dan hanya terlihat bagian atapnya saja.
Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim) mengumumkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari ke depan hingga Rabu (29/5/2024).
"Kami sudah memutuskan untuk menetapkan SK tanggap darurat arahan pak Bupati supaya bisa bergerak cepat untuk menangani bencana banjir ini, dimulai sejak tanggal 14 Mei, sampai 14 hari ke depan," kata dia, dilansir dari laman Diskominfo Provinsi Kaltim.
Ketinggian banjir di Mahakam Ulu mencapai 3-4 meter dan menjadi bencana banjir terparah sepanjang sejarah di wilayah tersebut.
Lantas, seperti apa kondisi geografis Mahakam Ulu?
Baca juga: Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi
Kabupaten Mahakam Ulu adalah salah satu wilayah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah ini berlokasi di hulu Sungai Mahakam dengan luas sekitar 15.315 kilometer persegi.
Meski tergolong memiliki wilayah yang sangat luas, Kabupaten Mahakam Ulu hanya terbagi dalam lima kecamatan.
Penduduknya tinggal tidak jauh dari bibir sungai, khususnya Sungai Mahakam yang membelah Mahakam Ulu dari hulu ke hilir yang berbatasan dengan Kutai Barat.
Kabupaten Mahakam Ulu merupakan satu-satunya wilayah di Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.
Dilansir dari laman Prokopim Mahakam Ulu, berikut perbatasan Kabupaten Mahakam Ulu:
Kabupaten Mahakam Ulu didominasi oleh topografi pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian berkisar 0-1.500 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan kemiringan antara 0-25 persen.
Wilayah ini juga mempunyai pegunungan yang membujur dari utara ke selatan dengan bagian barat laut berbatasan langsung dengan Malaysia.
Kondisi fisiografi dan topografi tersebut membuat permukiman penduduk lebih banyak dijumpai di wilayah sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Mahakam dengan kondisi yang lebih datar.
Baca juga: Viral, Video Sesuatu Menyembur dari Tengah Sungai Mahakam, Ini Penjelasan BPDAS