Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Kompas.com - 18/05/2024, 08:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya, Muhammad Risky Rudiana alias Eki di Cirebon, Jawa Barat 27 Agustus 2016 lalu, kini kembali mendapatkan perhatian. 

Diketahui, ada sebelas pelaku pembunuhan dua sejoli tersebut. Namun dari kesebelas pelaku, baru delapan pelaku yang ditangkap dan dijatuhi hukuman.

Sementara tiga pelaku lainnya, termasuk terduga dalam pembunuhan tersebut masih buron hingga saat ini. 

Kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya itu kembali mencuat setelah tayang film terkait kasus tersebut dengan judul yang sama. 

Setelah hampir delapan tahun, apa saja update perkembangan kasus tersebut hingga saat ini? 

Baca juga: Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon


3 ciri-ciri pelaku buron diungkap polisi

Polda Jawa Barat (Jabar) merilis ciri-ciri tiga pelaku kasus pembunuhan Vina yang hingga kini masih buron.

Ketiga pelaku berjenis kelamin laki-laki yaitu Dani (28), Andi (31), dan Pegi (30) alias Perong.

Namun, polisi masih belum bisa memastikan dari ketiga pelaku tersebut merupakan nama asli atau palsu. Selain itu, identitas asli dari Dani, Andi, dan Pegi serta asal ketiganya juga belum diketahui. 

Dari informasi yang diketahui, Dani berusia 28 tahun pada 2024 dengan ciri tinggi 170 sentimeter, badan sedang, rambut keriting, dan kulit sawo matang.

Sementara untuk Andi, ia berusia 31 tahun pada 2024 dan memiliki tinggi badan 165 sentimeter, badan kecil, rambut lurus, dan kulit hitam.

Sedangkan Pegi alias Perong diperkirakan berumur 30 tahun pada 2024 dan memiliki ciri tinggi badan 160 sentimeter, badan kecil, rambut keriting, dan kulit sawo matang.

Ketiganya terakhir bertempat tinggal di Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Baca juga: Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Polisi dalami identitas pelaku

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar (Kombes) Jules Abraham Abast mengatakan bahwa polisi masih menelusuri identitas ketiga pelaku yang masih buron.

Jules mengatakan, pihaknya masih terus mencari identitas ketiga buronan di rumah, sekolah, dan kerabat.

Selain itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan menjelaskan bahwa saat ini polisi sudah memeriksa tujuh terpidana lainnya di Lapas Cirebon pada Selasa (14/5/2024).

Polisi juga akan mengecek seorang terpidana yang sudah bebas setelah menjalani hukuman delapan tahun penjara.

”Dari pemeriksaan tujuh terpidana, belum ada titik terang keberadaan tiga pelaku yang buron. Ketujuh terpidana ini mengaku hanya mengetahui nama panggilan ketiga orang tersebut,” ungkap Surawan, dilansir dari Harian Kompas, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Perempuan Tanpa Busana di Tempat Pemakaman Umum Cirebon

Bareskrim polri turun tangan 

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri turun tangan menyelidiki kasus pembunuhan Vina dengan mengirimkan tim untuk memburu tiga buronan tersebut.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menuturkan, saat ini tim telah diturunkan untuk membantu Polda Jawa Barat.

"Kami turunkan tim untuk back up Polda Jabar," ungkap Djuhandhani, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/5/2024).

Meskipun demikian, Djuhandhani belum memberikan rincian mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan tim tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

Tren
Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com