Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Akan Luncurkan Misi Davinci ke Venus pada 2029, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 07/06/2022, 18:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo


KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjadwalkan peluncuran misi Davinci ke Venus pada 2029. Misi ini akan melakukan studi terkait masa lalu planet panas yang terik dan berpotensi layak huni di tata surya tersebut.

Setibanya di planet kedua dari Matahari, probe akan terjun melalui atmosfer Venus, melewati gas selama kurang lebih satu jam sebelum mendarat di permukaan planet.

Sebuah makalah yang diterbitkan di The Planetary Science Journal menuliskan, Davinci dirancang untuk bertindak sebagai laboratorium kimia terbang.

Wahana antariksa NASA ini akan menggunakan instrumen bawaannya untuk menganalisis atmosfer, suhu, tekanan, dan kecepatan angin Venus, serta mengambil beberapa foto perjalanannya melalui atmosfer planet.

Singkatan dari Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble Gas, Chemistry, and Imaging, Davinci adalah salah satu dari tiga misi mendatang yang dirancang untuk Venus.

Adapun misi terakhir NASA ke Venus, Magellan, tiba di planet tersebut pada 1989, dan menyelesaikan operasi ilmiahnya pada 1994. Sejak itu NASA tidak mengirimkan misi khusus ke Venus.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya NASA Tangkap Gambar Permukaan Venus, Seperti Apa?

Misi NASA Davinci ke Venus

Memahami Venus membantu para ilmuwan mendapatkan pandangan lebih baik mengenai Bumi. Venus dan Bumi dinilai dengan cara yang sama, dengan kedua planet memiliki ukuran, massa, dan kepadatan yang sama.

Namun, Venus mempunyai suhu lebih tinggi dibandingkan Bumi, yakni mencapai hingga 880 derajat Fahrenheit (471 derajat Celcius), dengan atmosfer tebal kaya karbondioksida yang memerangkap panas dengan caya yang sama seperti gas rumah kaca Bumi.

Selain itu, Venus menawarkan lanskap vulkanik yang menakutkan, menandakan sesuatu mungkin telah terjadi selama sejarah awal Venus yang membuatnya mengembangkan kondisi brutal dan tidak ramah, serta menjadi sangat berbeda dari bumi.

“Atmosfer Venus menyimpan petunjuk kimia untuk memahami seluruh aspek planet ini, termasuk komposisi awalnya dan iklimnya berkembang seiring waktu,” kata profesor Ilmu Bumi dan Planet di Universitas Washington di St. Louis Paul Byrne seperti dikutip dari Gizmodo, Selasa (7/6/2022).

Adapun peluncuran misi Davinci diharapkan dapat melihat keberadaan lautan air cair di masa lalu Venus. Jika begitu, para ilmuwan NASA kemudian dapat mencari tahu waktu dan alasan lautan tersebut menghilang.

Baca juga: NASA Bakal Luncurkan Dua Misi ke Venus pada 2030

Ilustrasi Planet VenusShutterstock Ilustrasi Planet Venus

NASA Davinci akan mengukur atmosfer Venus

Untuk melakukan pengukuran atmosfer Venus, Davinci akan melakukan perjalanan sekitar 61 juta kilometer ke Venus.

Pesawat ruang angkasa pertama akan melakukan dua terbang lintas di planet ini, dengan yang pertama terjadi 6,5 bulan setelah peluncuran.

Selama terbang lintas tersebut, pesawat ruang angkasa akan menganalisis awan Venus dan mengukur jumlah radiasi ultraviolet yang diserap oleh sisi siang planet, juga jumlah panas yang dipancarkan dari sisi malam Venus.

Sekitar dua tahun setelah peluncuran, Davinci yang dikenal sebagai Descent Sphere, akan turun melalui atmosfer Venus dan mengambil sampel berbagai gas saat menuju ke permukaan.

Probe sepanjang 1 meter akan membutuhkan waktu satu jam untuk turun, mengalami suhu yang lebih panas, dan tekanan lebih tinggi saat semakin jauh ke bawah.

Baca juga: Venus Simpan Misteri Kehidupan, NASA Pertimbangkan Misi ke Planet Ini

“Ternyata atmosfer Venus relatif membaik sekitar 55 km, tapi dengan cepat mulai menjadi lebih panas dan jauh lebih padat saat mendekati permukaan,” jelas Byrne.

Lebih lanjut, Descent Sphere dilengkapi dengan lima instrumen yang dirancang untuk mengukur dan menganalisis kimia dan lingkungan atmosfer Venus.

Alat-alat tersebut diharapkan, akan memberikan gambaran yang lebih baik dan lebih mendalam tentang atmosfer berlapis.

Probe akan memulai interaksinya dengan atmosfer atas Venus saat mencapai ketinggian 120 kilometer dan akan mengeluarkan pelindung panasnya saat berada 67 kilomete dari tanah.

Segera setelah menyelam di bawah lapisan awan tebal Venus, sekitar 100.000 kaki (30.500 meter) di atas permukaan, probe akan mencoba menangkap ratusan gambar.

Baca juga: Usai NASA, Badan Antariksa Eropa Juga Kirim Wahananya ke Venus

Awan Venus menyelimuti planet ini, menutupi permukaannya dari pandangan, sehingga gambar-gambar diatur untuk memberikan beberapa pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Probe Descent Sphere juga akan menghirup sebagian atmosfernya.

“Penyelidik Davinci akan memiliki saluran masuk kecil di bagian luar bejana tekan (pada dasarnya bola logam besar), di mana sampel atmosfer pada ketinggian yang berbeda akan ditarik ke dalam pesawat ruang angkasa (atau sebenarnya didorong masuk karena tekanan di luar probe mulai meningkat secara dramatis di atas tekanan interior),” papar Byrne.

Saat mendarat, probe seharusnya bergerak tidak lebih cepat dari sekitar 40 km/jam. Jika selamat dari entri atmosfer, probe akan mendarat di pegunungan Alpha Regio, yang kira-kira seukuran Texas.

Dalam kondisi ideal, probe akan beroperasi selama 17 hingga 18 menit setelah mendarat, tapi tidak benar-benar diperlukan untuk beroperasi di Venus karena semua data berharga telah dikumpulkan selama terjun dari atmosfernya.

Baca juga: Kehidupan di Venus Bisa Tersembunyi di Awan Anehnya

Meski saat ini planet Venus menjadi tempat yang kurang ideal untuk kehidupan, ilmuwan berkeinginan untuk menyelidiki planet ini pernah layak huni atau tidak.

Pada September 2020, sekelompok ilmuwan mengklaim bahwa Venus mungkin memiliki tanda-tanda kehidupan di awannya, berdasarkan deteksi apa yang mungkin merupakan fosfin di atmosfer Venus.

“Penyelidik DAVINCI akan berusaha menjawab pertanyaan ini dengan mengukur rasio berbagai gas di atmosfer,” papar Byrne.

Pada gilirannya, pengukuran ini akan membantu para ilmuwan memahami model evolusi interior dan iklim mana yang benar, sehingga dapat diungkapkan kemungkinan sejarah planet Venus, termasuk kelayak huniannya.

Baca juga: Pagi Ini, Planet Venus Hadirkan 2 Fenomena Berbeda di Langit Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com