Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Aneh di Awan Venus dari Gunung Berapi, Bukan Tanda Kehidupan

Kompas.com - 15/07/2021, 17:32 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penemuan tak terduga dari gas yang disebut fosfin di planet Venus memicu spekulasi adanya kehidupan di awan planet.

Pada 2020, tim yang dipimpin Jane Greaves dari Universitas Cardiff Inggris melihat bukti fosfin di awan Venus. Analisis mereka menyebut bahwa gas fosfin itu berasal dari organisme hidup.

Sejak saat itu muncul perdebatan di kalangan para ahli. Hingga akhirnya, Ngoc Truong dan Jonathan Lunine dari Cornell University di New York melakukan studi lanjutan untuk mengetahui asal muasal gas fosfin yang terutama terbuat dari asam sulfat pekat.

Baca juga: Usai NASA, Badan Antariksa Eropa Juga Kirim Wahananya ke Venus

Mengutip New Scientist, Kamis (15/7/2021) Truong dan Lunine menemukan fakta berbeda dari yang ditemukan tim Greaves.

Temuan Truong dan Lunine mengungkap, gas fosfin berasal dari gunung berapi di Venus. Jadi gas bukanlah tanda dari kehidupan di Venus.

Temuan tersebut mereka publikasikan di jurnal PNAS.

Dalam studinyan, peneliti menemukan bahwa aktivitas vulkanik di Venus sama aktifnya seperti beberapa daerah paling vulkanik di Bumi yang dapat menghasilkan cukup fosfin.

Atmosfer tebal di Venus memang membuat sulit untuk mempelajari permukaannya, sehingga tak diketahi pasti apakah planet aktif secara vulkanik.

"Venus diselimuti awan asam sulfat sehingga luput dari perhatian," kata Lunine.

Namun bukan berarti sama sekali tak ada petunjuk bahwa gunung berapi meletus di Venus.

Gambar radar dari pesawat luar angkasa yang mengorbit di planet tersebut telah menunjukkan fitur yang menyerupai lava relatif baru.

Fosfor di mantel planet juga bisa meletus dari gunung berapi dalam gumpalan besar, dan kemudian berinteraksi dengan asam sulfat untuk membentuk fosfin

Tapi lagi-lagi pendapat itu disebut sebagai penjelasaan yang kurang sesuai.

Baca juga: NASA Bakal Luncurkan Dua Misi ke Venus pada 2030

"Kami tak berpikir jika vulkanisme dapat menghasilkan fosfin dalam jumlah yang cukup banyak apalagi berdasarkan perbandingan dengan Bumi," ungkap Janusz Petkowski dari Massachusetts Institute of Technology.

Selain itu juga tak cukup banyak yang diketahui dari kandungan kimia atmosfer Venus untuk mengatakan dengan pasti apa yang terjadi jika fosfor meledak di langit.

Meski mendapat sanggahan, Lunine menyebut jika teori yang ia lontarkan mengenai vulkanisme adalah penjelasan yang paling masuk akal daripada kehidupan di awan beracun Venus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com