Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaknai Hari Bumi, Ini Jejak Iklim di Indonesia Sekarang

Kompas.com - 23/04/2022, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Perubahan iklim menjadi bahasan yang tidak bisa dilepaskan dan selalu digaungkan dalam setiap peringatan Hari Bumi atau Earth Day, 22 April. Lantas, seperti apa jejak iklim di Indonesia sekarang ini? 

Tahun ini, tema Hari Bumi 2022 mengusung "Invest in Our Planet", yang berisi kampanye ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari investasi di masa depan.

Selain itu, terdapat sub tema Earth Day 2022 "Nature in the Race to Zero" yang menyoroti pengurangan emisi gas rumah kaca untuk menjaga suhu global tetap di bawah 1,5 derajat Celsius.

"Inilah saatnya untuk mengubah semuanya seperti iklim bisnis, iklim politik, dan bagaimana kita mengambil tindakan terhadap iklim," tulis laman Earthday.org.

Laporan perubahan iklim di Hari Bumi

Berdasarkan Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), dunia akan menghadapi berbagai bahaya iklim yang tidak terhindarkan selama dua dekade mendatang.

Bahaya iklim yang tidak terhindarkan ini disebabkan oleh terjadinya pemanasan global 1,5 derajat Celsius (2,7 derajat Fahreinheit).

Bahkan untuk sementara, tingkat pemanasan yang menghasilkan tambahan dampak yang parah, beberapa di antaranya tidak dapat diubah. Risiko bagi masyarakat akan meningkat, termasuk untuk infrastruktur dan pemukiman pesisir dataran rendah.

“Laporan ini merupakan peringatan yang mengerikan tentang konsekuensi dari kelambanan tindakan,” kata Hoesung Lee, Ketua IPCC.

Baca juga: Hari Bumi: Ketahui 10 Dampak Perubahan Iklim di Indonesia

“Laporan ini menunjukkan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman serius dan meningkat bagi kesejahteraan dan kesehatan planet kita. Tindakan kita hari ini akan membentuk cara manusia beradaptasi dan alam merespons peningkatan iklim risiko,” tambahnya.

Informasi ini dimuat dalam laporan Kelompok Kerja II, yang merupakan bagian kedua dari Laporan Penilaian Keenam (AR6) IPCC, yang akan selesai pada tahun ini.

Laporan ini mengkaji dampak perubahan iklim terhadap alam dan manusia di sekitar dunia, mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas ekosistem di bumi dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim sekarang dan masa depan.

Hal ini menitikberatkan risiko yang melanjutkan pose emisi terhadap manusia dan lingkungan, dan analisis kerentanan di region yang berbeda dan sistem alamiah.

Merucut pada dampak dan implikasi kajian IPCC WG2 untuk Indonesia, dampak perubahan iklim yang tidak diantisipasi akan berdampak pada banyak hal.

Di antaranya yakni suhu bumi semakin panas atau lembab yang diluar batas kemampuan hidup manusia, ancaman pertanian dan infrastruktur, produksi pangan juga akan dihantam perubahan iklim, kehancuran ekonomi, dan kejadian ekstrem di mana-mana.

Memaknai peringatan Hari Bumi 2022, Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan, Nadia Hadah menyampaikan, laporan IPCC tentang mitigasi tegas menyatakan bahwa pengurangan emisi banyak sektor akan membantu menekan perubahan iklim ini.

Baca juga: Hari Bumi, Ini Penampakan Dampak Perubahan Iklim Selama 37 Tahun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com