Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bumi, Ini Penampakan Dampak Perubahan Iklim Selama 37 Tahun

Kompas.com - 22/04/2021, 11:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Setiap tahun, dunia memperingati Hari Bumi setiap tanggal 22 April.

Dikutip dari laman Earth Day, tema Hari Bumi 2021 adalah Pulihkan Bumi Kita atau Restore Our Earth.

Tema ini berfokus pada proses alam, teknologi hijau yang sedang berkembang, dan pemikiran inovatif yang dapat memulihkan ekosistem dunia.

Untuk memulihkan ekosistem dunia, ada baiknya kita menilik perubahan apa yang terjadi dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Baca juga: Hari Bumi 22 April, Begini Sejarah Terbentuknya Earth Day

Dilansir Science Alert, Sabtu (17/4/2021), Google Earth mengembangkan kemampuannya agar kita bisa melihat dampak perubahan iklim di dunia sejak tahun 1984.

Penampakan dari Google Earth memberi gambaran bagaimana perubahan iklim mengubah wajah Bumi di seluruh dunia, setidaknya selama 37 tahun terakhir.

Google menyoroti beberapa kawasan yang berubah drastis, seperti Gletser Columbia yang menyusut di Alaska hingga garis pantai di sekitar Chatham, Massachusetts, AS yang bergeser.

Tak hanya dua kawasan tersebut, Anda pun dapat melihat tumbuhnya kawasan perkotaan dan hilangnya hutan di waktu bersamaan.

Anda dapat mencoba melihat fitur timelapse tersebut dengan meng-klik di sini.

Selain mencari perubahan alam di suatu tempat tertentu, Anda juga bisa menelusuri salah satu dari lima kategori timelapse yang disarankan:

  • Perubahan hutan
  • Alam
  • Sumber energi
  • Planet yang menghangat
  • Perluasaan kawasan kota

Anda juga dapat mengakses lebih dari 800 sorotan yang telah dikumpulkan Google dengan mengunjungi halaman ini di browser Anda.

Ada perubahan aliran es, ladang tenaga surya meluas, sungai berubah arah, danau mengering, dan banyak lagi, baik dalam 2D atau 3D.

"Planet kita telah mengalami perubahan lingkungan yang cepat dalam setengah abad terakhir, lebih dari titik mana pun dalam sejarah manusia," tulis Rebecca Moore, direktur Earth Engine & Outreach di Google Earth.

"Banyak dari kita telah mengalami perubahan ini di komunitas kita sendiri. Saya sendiri termasuk di antara ribuan warga California yang dievakuasi dari rumah saat terjadi kebakaran hutan tahun lalu. Bagi orang lain, efek perubahan iklim terasa abstrak dan jauh, seperti es yang mencair, gletser surut, dan sebagainya."

Proses pembuatan

Fitur timelapse baru memanfaatkan sekitar 24 juta foto satelit yang dikumpulkan oleh Google Earth. Data dari NASA, US Geological Survey (USGS), Uni Eropa, dan European Space Agency (ESA) dikumpulkan selama proses tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com