Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Siap Tingkatkan Kerja Sama dengan Bangladesh sebagai Pasar Non-tradisional

Kompas.com - 30/05/2022, 22:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

"Melihat hal tersebut, tak diragukan lagi bahwa Indonesia perlu menjadi mitra utama Bangladesh dengan menggunakan momentum pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung di Bangladesh," ungkap Heru.

Tetapi, bagaimanapun, pandemi Covid-19 juga telah memengaruhi pertumbuhan ekonomi Bangladesh.

Berdasarkan catatan, terdapat 61,57 persen warga Bangladesh kehilangan pekerjaan.

Pemerintah Bangladesh juga telah membatalkan 10 proyek pembangkit listrik tenaga batubara.

Meski demikain, cadangan devisa Bangladesh hingga Juni 2021 mencapai 46 miliar dollar AS yang diperoleh dari pekerja migran Bangladesh di luar negeri.

Sementara, pendapatan per kapita Bangladesh pada 2020 meningkat 9 persen menjadi 2.227 dollar AS dari 2.064 dollar AS.

Heru menerangkan, sebagian besar ekonomi Bangladesh berasal dari industri tekstil yang mencakup Ready made Garment (RMG) dan knitwear, serta remmitance dari tenaga kerja Bangladesh di luar negeri.

Baca juga: 1.000 Toko Dirobohkan, Pengungsi Rohingya di Bangladesh Bingung

Sektor RMG menyumbang 76 persen total ekspor dan menyerap 42 juta tenaga kerja. Namun, lebih dari 90 persen barang konsumsi dan kebutuhan penunjang hidup lainnya adalah produk impor.

Selain mendorong outbound investment BUMN Indonesia di sektor energi dan infrastruktur, Dubes Heru Subolo juga tengah mengupayakan kerja sama bidang kesehatan, dengan tujuan kemandirian kesehatan indonesia, termasuk kerja sama dalam bidang obat-obatan dan vaksin guna menghadapi potensi pandemi mendatang.

"Pada masa pandemi Covid-19, Bangladesh telah memberikan dukungan dalam bentuk obat-obatan kepada Indonesia," jelas dia.

Di samping itu, disampaikan oleh Dubes Heru Subolo, kerja sama di bidang pertahanan juga tengah dilakukan KBRI Dhaka demi mendorong penjualan produk pertahanan buatan Indonesia.

Dubes Heru Subolo juga akan mendorong realisasi penerbangan langsung Bangladesh-Indonesia dengan maskapai Indonesia demi meningkatkan kunjungan wisatawan Bangladesh ke Tanah Air.

Baca juga: Dapat Ancaman Bom, Pesawat Malaysia Airlines Mendarat Darurat di Bangladesh

Dalam segi sosio-politik sendiri, Indonesia dan Bangladesh pada dasarnya memiliki kepentingan yang sama dalam berbagai isu di kawasan dan global, antara lain isu migrasi, kelautan, dan anti-terorisme.

Kedua negara juga merupakan anggota OIC, IORA, D8, dan berbagai organisasi internasional lainnya.

"(Indonesia dan Bangladesh akan memperkuat kerja sama dalam berbagai isu kawasan dan global yang menjadi perhatian bersama, terutama terkait pengungsi Rohingnya, Afghanistan, Palestina, keamanan internasional (misi perdamaian), isu migran, anti-terorisme, dan lain-lain," ungkap Heru.

Mengejar terjalinnya berbagai kerja sama menguntungkan dengan Bangladesh bukan satu-satunya pekerjaan yang ingin dikejar KBRI.

Heru menegaskan, KBRI Dhaka juga punya prioritas tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk meningkatkan pelayanan dan pelindungan bagi WNI dan BHI di wilayah akreditasi, termasuk melalui pembaharuan database WNI secara berkala.

“Sejak tahun 2022 kami cukup giat mendorong para WNI di Bangladesh dan Nepal untuk melakukan 'Lapor Diri' secara online karena berkaitan dengan data Pemilu yang akan dating,” jelas dia. 

Dubes Heru juga menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat lebih dari 400 WNI di Bangladesh dan Nepal yang sebagian besar merupakan ex-Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan saat ini menjadi Ibu Rumah Tangga serta bersuamikan WN Bangladesh dan Nepal.

Baca juga: Profil Hasina Wajed, Perdana Menteri Bangladesh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com