Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Kargo Bangladesh di Ukraina Dihantam Rudal, 1 ABK Tewas

Kompas.com - 03/03/2022, 20:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Sebuah rudal atau bom menghantam kapal kargo berbendera Bangladesh di Pelabuhan Olvia, Ukraina, di Laut Hitam.

Insiden mengerikan yang menimpa kapal kargo Banglar Samriddhi tersebut menewaskan salah satu awaknya, sebagaimana dilansir Reuters.

"Kapal itu diserang dan seorang insinyur tewas," kata Direktur Eksekutif Bangladesh Shipping Corp Pijush Dutta kepada Reuters, Kamis (3/3/2022).

Baca juga: Daftar Negara yang Dukung, Tolak, dan Abstain dalam Resolusi PBB Soal Ukraina

"Tidak jelas apakah itu bom atau rudal atau pihak mana yang melancarkan serangan. 28 awak lainnya tidak terluka," sambung Dutta tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Banglar Samriddhi yang berbendera Bangladesh telah terjebak di Pelabuhan Olvia sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengatakan, kapal tersebut diserang oleh rudal.

Di ibu kota Bangladesh, Dhaka, Kedutaan Besar Rusia turut merespons insiden tersebut melalui pernyataan laman Facebook-nya.

Baca juga: Bom Termobarik Rusia Bisa Menguapkan Manusia dan Pecahkan Paru-paru, Sudah Dipakai di Ukraina?

"Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada orang-orang tersayang dari mendiang. Pihak Rusia berusaha keras untuk memastikan keberangkatan kapal Bangladesh yang aman dari pelabuhan," katanya.

Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan anggota kru meminta bantuan setelah kapal diserang.

Dalam sebuah video, insinyur kedua mengatakan bahwa kapal itu dihantam roket dengan satu awak telah tewas.

"Kami tidak memiliki catu daya. Catu daya darurat dari generator hampir habis. Kami berada di ambang kematian. Kami belum diselamatkan. Tolong selamatkan kami," kata pelaut itu.

Baca juga: AS Apresiasi Indonesia Dukung Resolusi PBB, Tuntut Rusia Akhiri Invasi di Ukraina

Dalam video lain, anggota kru lain bernama Asiful Islam Asif berkata, "Tolong selamatkan kami."

Dutta dari Bangladesh Shipping Corp mengatakan, dia mengetahui video tersebut namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Banyak perusahaan pelayaran telah menangguhkan pelayaran ke pelabuhan di Laut Hitam yang terkena dampak dan pelabuhan lain di Ukraina.

Sementara itu, premi asuransi untuk pelayaran melonjak dalam beberapa hari terakhir.

Setidaknya tiga kapal komersial telah terkena proyektil sejak Rusia memulai invasinya di Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: India Bantah Klaim Rusia bahwa Ukraina Menahan Pelajarnya sebagai Perisai Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com