Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Apresiasi Indonesia Dukung Resolusi PBB, Tuntut Rusia Akhiri Invasi di Ukraina

Kompas.com - 03/03/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy R Sherman berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Ukraina.

Apresiasi itu disampaikan Sherman saat berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Kamis (3/3/2022).

Dalam pembicaraan tersebut, Sherman mengecam serangan Rusia yang direncanakan, tidak beralasan, dan tidak dibenarkan terhadap Ukraina.

Baca juga: Pengusaha Asal Rusia Tawarkan Rp 14 Miliar untuk Kepala Putin, Hidup atau Mati

Sebelumnya, Majelis Umum PBB pada Rabu mengadopsi sebuah resolusi yang menuntut Rusia untuk segera mengakhiri serangannya di Ukraina, sebagaimana dilansir Antara.

Indonesia adalah salah satu dari 141 negara yang mendukung resolusi tersebut.

Sebanyak lima negara yakni Eritrea, Korea Utara, Suriah, Belarus, dan tentu saja Rusia menolak resolusi tersebut.

Sedangkan 35 negara memilih abstain, di antaranya terdapat China, India, dan Afrika Selatan.

Baca juga: Gertakan Nuklir Rusia Membuat Warga Eropa Panik Borong Pelindung Efek Radiasi

"Resolusi Majelis Umum PBB hari ini mencerminkan kebenaran yang sesungguhnya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterrres melalui akun Twitter resminya, Rabu (2/3/2022).

"Masyarakat dunia ingin agar penderitaan yang dialami oleh korban dari serangan di Ukraina tersebut segera berakhir," ujar Guterres.

Sementara itu, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid menegaskan bahwa resolusi tersebut menuntut agar Rusia segera, sepenuhnya dan tanpa syarat, menarik semua pasukan militer dari wilayah Ukraina di dalam perbatasan yang diakui secara internasional.

"Saya bersama dengan negara-negara anggota (PBB) ingin menyuarakan kekhawatiran kami terhadap 'laporan tentang serangan di sejumlah fasilitas sipil seperti permukiman, sekolah dan rumah sakit, serta serangan terhadap warga sipil, termasuk perempuan, lansia, dan penderita disabilitas serta anak-anak'," katanya, mengutip teks yang ia baca pada Rabu.

Baca juga: India Bantah Klaim Rusia bahwa Ukraina Menahan Pelajarnya sebagai Perisai Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com