Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Sejumlah Perusahaan Besar yang Berhenti Beroperasi di Rusia

Kompas.com - 03/03/2022, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Semakin banyak perusahaan internasional, termasuk Apple, Disney dan Ford, yang menghentikan operasi di Rusia terkait invasinya ke Ukraina.

Dilansir CNN Business, pada Selasa (1/3/2022), Exxon mengumumkan akan keluar dari proyek Rusia terakhirnya, sementara Boeing mengatakan telah menangguhkan operasi besar di Moskow.

Pemain energi global lainnya, termasuk BP dan Shell, juga telah bergerak untuk menjauhkan diri.

Dan studio hiburan, seperti Disney dan
perusahaan induk CNN, WarnerMedia, telah berhenti merilis film di negara tersebut.

Baca juga: Beragam Reaksi Negara-negara Asia terhadap Konflik Rusia-Ukraina

Ford mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka menangguhkan operasinya di Rusia.

Pembuat mobil Amerika memiliki 50 persen saham di Ford Sollers, perusahaan patungan yang mempekerjakan setidaknya 4.000 orang dan dibagi dengan perusahaan Rusia Sollers.

General Motors juga mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya menghentikan semua ekspor ke negara tersebut "sampai pemberitahuan lebih lanjut".

Sementara Boeing mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan dukungan untuk maskapai Rusia.

Airbus mengikuti Boeing dengan langkah serupa pada hari Rabu (2/3/2022). Dalam sebuah pernyataan, pembuat pesawat mengatakan telah "menangguhkan layanan dukungan untuk maskapai Rusia, serta pasokan suku cadang ke negara itu."

Baca juga: Pasukan Rusia Merebut Kota Kherson Ukraina

Perusahaan teknologi juga melakukan hal serupa. Apple telah berhenti menjual produknya di Rusia, yang diumumkan pada Selasa.

Perusahaan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "sangat prihatin" tentang invasi Rusia.

Sebagai tanggapan, itu juga telah bergerak untuk membatasi akses ke layanan digital, seperti Apple Pay, di dalam Rusia, dan membatasi ketersediaan aplikasi media pemerintah Rusia di luar negeri.

Facebook/Meta juga akan memblokir akses ke outlet berita Rusia RT dan Sputnik di seluruh Uni Eropa.

Meta juga mengatakan telah menerapkan pembatasan algoritmik ke media pemerintah Rusia yang seharusnya mencegahnya muncul secara mencolok di umpan pengguna.

Twitter juga mengumumkan rencana untuk "mengurangi visibilitas dan amplifikasi" konten media pemerintah Rusia.

Baca juga: China Disebut Minta Rusia Tunda Invasi Ukraina Setelah Olimpiade Beijing

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com