Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kabar Pemain Voli Afghanistan Dipenggal Taliban, Ini Fakta Sebenarnya

Kompas.com - 22/10/2021, 12:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Ramai kabar Taliban telah memenggal kepala pemain voli wanita dan mengunggah foto kepalanya di media sosial.

Pemain voli wanita itu bernama Mahjabin Hakimi, yang berprestasi dari Klub Voli Kabul, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (21/10/2021).

Menurut pelatihnya yang diwawancarai oleh The Persian Independent, Mahjabin Hakimi dipenggal oleh Taliban pada awal Oktober. Laporan pelatih tersebut disebutkan secara anonim.

Baca juga: Kali Pertama Sejak Taliban Berkuasa di Afghanistan, Menlu Pakistan Kunjungi Kabul

Di media sosial muncul laporan lain yang mengklaim Mahjabin Hakimi dibunuh secara misterius oleh Taliban sepekan sebelum kelompok tersebut berhasil merebut Kabul.

Sebuah surat kematian konon menjadi bukti yang menunjukkan tanggal pembunuhannya pada pertengahan Agustus.

Sementara, ada klaim lainnya yang menyatakan bahwa gadis pemain voli itu meninggal bunuh diri.

Sebuah foto yang diyakini mayat Mahjabin Hakimi menunjukkan adanya cedera di leher, tetapi belum bisa dipastikan apakah ini disebabkan oleh pisau atau pengikat.

Pusat Jurnalisme Investigasi Payk yang berbasis di Afghanistan mengatakan bahwa sumbernya telah mengkonfirmasi bahwa Mahjabin "dipenggal oleh Taliban di Kabul".

Baca juga: Taliban Dapat Dukungan 10 Negara, Desak AS dan Sekutu Bayar Bantuan Bangun Afghanistan

Pelatihnya mengatakan bahwa kematian gadis pemain voli itu baru sekarang dilaporkan kaarena Taliban mengancam keluarga gadis itu untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang apa yang telah terjadi.

Namun setelah foto jasad Mahjabin Hakimi beredar di internet, pelatih tersebut berpikir ini adalah waktunya untuk angkat suara.

"Semua pemain tim voli dan atlet wanita (di Afghanistan) dalam situasi yang buruk, diliputi rasa putus asa dan ketakutan," ujarnya.

"Semua orang terpaksa melarikan diri dan tinggal di tempat yang tidak diketahui," lanjutnya.

Mahjabin Hakimi bermain voli untuk klub Kabul sebelum Taliban merebut kekuasaan dari pemerintah Afghanistan yang didukung AS pada akhir Agustus.

Kemudian, sebuah fakta ditemukan oleh Altnews.in bahwa kematian Mahjabin Hakimi bukanlah karena dibunuh oleh Taliban.

Baca juga: Taliban Dapat Dukungan 10 Negara, Desak AS dan Sekutu Bayar Bantuan Bangun Afghanistan

Fakta kematian Mahjabin Hakimi, pemain voli wanita dari Afghanistan

Mahjabin Hakimi dengan menggunakan perlengkapan militer. [Dok. keluarga Via Altnews.in]Dok. keluarga Via Altnews.in Mahjabin Hakimi dengan menggunakan perlengkapan militer. [Dok. keluarga Via Altnews.in]

Pada 10 Agustus, saudara laki-laki Mahjabin Hakimi, Skandar Hakimi mengunggah di Facebook gambar saudarinya yang menggunakan perlengkapan militer, disertai kabar duka cita.

“Aku akan selalu bangga padamu, saudariku sayang,” seperti yang dilansir dari Altnews.in pada Kamis (21/10/2021).

Sebelumnya, pada 7 Agustus, foto profil Facebooknya diperbarui dengan warna hitam yang memiliki lebih dari 100 komenter belasungkawa.

Malalui Facebook Skandar Hakimi, Altnews.in bisa menghubungi keluarga dari wanita pemain voli Afghanistan tersebut.

Keluarga tersebut membenarkan bahwa Skandar Hakimi adalah saudara dari Mahjabin Hakimi.

"Dia tidak dibunuh oleh Taliban pada Oktober. Kematian Mahjabin terjadi pada 6 Agustus dan tubuhnya ditemukan di kamar mandi tunangannya di Kabul," kata keluarganya.

"Dia (tunangannya) mengklaim Mahjabin mati gantung diri. Namun, keluarga kami mencurigai adanya tindakan licik yang dilakukan oleh mertuanya," lanjut keluarga Mahjabin Hakimi.

Kerabat mendiang pemain voli wanita itu membagikan gambar batu nisan yang ditulis nama Mahjabin Hakimi, tanggal kematian menurut kalender Persia 15-5-1400, di usia 25 tahun, dan nama ayahnya Mohammad Sarwar.

Tiga kalimat pertama dari nisan itu diterjemahkan oleh kerabatnya menjadi berbunyi, “Makam almarhum Mahjabin Hakimi putri Mohammad Sarwar Hakimi yang bergabung dengan rahmat Allah pada Jumat malam, 15/5/1400 pada usia 25 tahun.”

Nisan Mahjabin Hakimi. [Dok. keluarga Via Altnews.in]Dok. keluarga Via Altnews.in Nisan Mahjabin Hakimi. [Dok. keluarga Via Altnews.in]

Baca juga: Dua Menteri Afghanistan Sempat Keliling London dengan Mobil Mahal Sebelum Negaranya Jatuh ke Taliban

Latar belakang Mahjabin Hakimi

Berbicara tentang Mahjabin, kerabat itu berkata, “Mahjabin adalah panutan bagi gadis dan wanita muda. Sama seperti ayahnya, Sarwar Hakimi, dia tertarik pada olahraga seperti bola voli dan bola basket."

Keluarga Mahjabin Hakimi kemudian menyebutkan bahwa sejak 2015, wanita tersebut bekerja di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Anggota keluarga menginformasikan bahwa Mahjabin bertunangan pada 2020. Sejak itu, dia tinggal di rumah tunangannya di bawah aturan keluarga bersama di Kabul.

Mahjabin telah direncanakan akan menikah pada awal Agustus, tetapi ia telah meninggal dahulu.

Lebih lanjut kerabat mengungkapkan bahwa Mahjabin mendapat beasiswa dari AS dan ini menjadi penyebab konflik dengan mertuanya.

Baca juga: Taliban Beri Uang dan Tanah ke Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri Penyerang Pasukan AS

Redaksi mohon maaf, artikel ini telah diubah dari judul aslinya "Seorang Pemain Voli Wanita Afghanistan Tewas Dipenggal Taliban". 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com