Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Kompas.com - 11/05/2024, 07:49 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BOGOTA, KOMPAS.com - Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Jumat (10/5/2024) mendesak Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Ia menggambarkan pemerintahan Netanyahu telah melakukan genosida dalam perangnya di Gaza.

"Netanyahu tidak akan menghentikan genosida. Hal itu menyiratkan adanya surat perintah penangkapan internasional dari Pengadilan Kriminal Internasional," tulis Petro di media sosial X pada Jumat.

Baca juga: AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Sebagaimana dilansir Kantor berita AFP, pemimpin sayap kiri yang vokal itu menambahkan, bahwa Dewan Keamanan PBB harus mulai mempertimbangkan pembentukan pasukan penjaga perdamaian di wilayah Jalur Gaza.

Kolombia sendiri telah bergabung dengan Bolivia, Belize, dan Afrika Selatan dalam memutuskan atau menangguhkan hubungan dengan Israel.

Petro juga yang mengumumkan pada pekan lalu bahwa negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas serangannya di Gaza.

Sementara itu, beberapa negara lain telah memanggil pulang para diplomatnya dari Israel.

Israel menanggapi pemutusan hubungan diplomatik tersebut dengan menggambarkan Petro sebagai tindakan "anti-Semit dan penuh kebencian".

Israel mengatakan bahwa sikapnya sama saja dengan memberikan hadiah kepada Hamas.

Perang di Gaza pecah setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan pada 7 Oktober. Serangan tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka-angka Israel.

Namun, serangan Israel mengakibatkan korban jauh lebih banyak.

Baca juga: ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.943 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Pekan lalu Netanyahu telah menyadari bahwa ICC tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pejabat senior pemerintah dan militer Israel sebagai penjahat perang.

"Ini akan menjadi sebuah kemarahan yang bersejarah," katanya.

ICC adalah satu-satunya pengadilan independen di dunia yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran paling berat oleh tersangka individu, termasuk genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

ICC sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pemimpin negara, termasuk yang terbaru adalah Presiden Rusia Vladimir Putin terkait invasi ke Ukraina. Namun, penangkapan belum dilakukan.

Baca juga: PM Israel Netanyahu Dilaporkan Minta Bantuan Inggris dan Jerman untuk Hindari Ditangkap ICC

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com