Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Kompas.com - 23/05/2024, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Sesudah berada di bawah tekanan global atas meningkatnya jumlah korban perang di Gaza, Israel semakin terjerumus ke dalam pengucilan internasional.

Pada Rabu (22/5/2024), tiga negara Eropa memutuskan hubungan dengan Israel dan memutuskan untuk mengakui negara Palestina.

Tindakan tersebut, yang digambarkan oleh juru bicara pemerintah Israel sebagai tindakan yang sembrono, memang tidak akan mempunyai dampak praktis, baik terhadap reruntuhan Gaza maupun Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: 3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Karena diperas oleh Israel, Otoritas Palestina di Tepi Barat yang kekurangan uang berjuang untuk membayar pegawai negerinya sendiri.

Dilansir dari Reuters, Irlandia, Spanyol dan Norwegia mengumumkan pada bahwa mereka akan mengakui negara Palestina pada 28 Mei. Mereka juga mendesak negara-negara Barat lainnya untuk mengikutinya.

Namun hal ini terjadi setelah adanya masalah yang terus menumpuk. Mulai dari peringatan AS tidak memberikan senjata jika perang di Gaza terus berlanjut, sanksi terhadap pemukim yang melakukan kekerasan, hingga tuduhan genosida di hadapan Mahkamah Internasional.

Ada pula kemungkinan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Pengadilan Pidana Internasional.

Netanyahu telah lama menolak apa yang disebut solusi dua negara. Perlawanannya telah meningkat sejak ia menjabat sebagai presiden dengan partai-partai nasionalis agama sayap kanan pada akhir tahun 2022.

Pemerintahannya masih sangat curiga terhadap Otoritas Palestina, yang didirikan tiga dekade lalu berdasarkan perjanjian perdamaian sementara Oslo.

Dia menuduhnya melakukan tindakan permusuhan, mulai dari membayar keluarga militan bersenjata yang dibunuh oleh pasukan Israel hingga mendorong antisemitisme di buku sekolah.

Baca juga: Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Netanyahu sendiri menggambarkan keputusan ketiga negara tersebut sebagai hadiah atas terorisme dan mengatakan negara Palestina akan mencoba mengulangi insiden 7 Oktober berulang kali.

Komentar tersebut menggarisbawahi betapa buruknya iklim perang di Gaza dan betapa jauhnya prospek penyelesaian politik berdasarkan negara Palestina merdeka yang berdampingan dengan Israel.

Baca juga: Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Perundingan perdamaian tampaknya tidak ada harapan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Global
China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

Global
Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Global
Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Global
Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Global
Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Global
Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Global
[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

Global
Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com