Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Sebut Ada Teroris yang Menyerang Fasilitas Nuklirnya

Kompas.com - 12/04/2021, 10:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com – Sebuah insiden di fasilitas nuklir milik Iran, Natanz, pada Minggu (11/4/2021) disebabkan oleh aksi "terorisme nuklir".

Hal itu disampaikan oleh Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Ali Akbar Salehi yang disiarkan oleh televisi pemerintah.

Baca juga: Terjadi Kecelakaan di Fasilitas Nuklir Iran, Kedua Kalinya di Natanz sejak 2020

Oleha karena itu, Salehi mengatakan bahwa Iran berhak untuk mengambil tindakan terhadap para pelaku sebagaimana dilansir Reuters.

"Sambil mengutuk tindakan tercela ini, Iran menekankan perlunya komunitas internasional dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menangani terorisme nuklir ini,” kata Salehi.

Sementara itu, radio publik Israel Kan mengutip sumber-sumber intelijen mengatakan bahwa agen intelijen Israel, Mossad, telah melancarkan serangan siber di situs tersebut.

Kan menambahkan, kerusakan di Natanz lebih luas daripada yang dilaporkan oleh otoritas Iran.

Baca juga: Israel Dikabarkan Bangun Proyek Terbesar di Fasilitas Nuklir Rahasia

Sebelum Salehi melontarkan tuduhannnya, Juru Bicara AEOI Behrouz Kamalvandi mengatakan bahwa insiden di Natanz disebabkan karena adanya masalah dengan jaringan distribusi listrik.

Kamalvandi menuturkan, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan. Reuters melaporkan, Natanz terletak di sebuah gurun di provinsi Isfahan, wilayah Iran tengah.

Fasilitas tersebut merupakan inti dari program pengayaan uranium Iran dan dipantau oleh inspektur IAEA.

Di sisi lain, Israel tidak memberikan komentar resmi atas insiden di Natanz tersebut.

Dalam sebuah upacara pada Minggu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak secara langsung mengomentari insiden di Natanz.

Baca juga: Oposisi Pengasingan Iran Ungkap Teheran Miliki Fasilitas Nuklir Rahasia

Namun, dia menuturkan bahwa perang melawan nuklir Iran merupakan tugas yang sangat besar.

Insiden itu terjadi sehari setelah Teheran memulai pengoperasian alat pengaya uranium, centrifuge, terbaru di Natanz.

Teheran selalu berkeras bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai.

Ketika ditanya tentang apa yang telah terjadi di Natanz, Juru Bicara IAEA berkata melalui e-mail bahwa mereka mengetahui insiden tersebut melalui media.

Namun, Juru Bicara IAEA tersebut enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai insiden di Natanz.

Baca juga: Fasilitas Nuklir Iran Natanz Terbakar, Israel Diduga Pasang Bom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com