Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasihat Obama kepada Trump: Akuilah Kalah dari Biden

Kompas.com - 16/11/2020, 22:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Barack Obama memberikan nasihat kepada penerusnya Presiden Donald Trump: akuilah kekalahan dari Joe Biden.

Dalam wawancara yang disiarkan program 60 Minutes, Obama menyatakan bahwa Presiden AS adalah pejabat publik dan hanya sementara menjabat di Gedung Putih.

"Jika waktu menjabat Anda sudah habis, tiba saatnya Anda mendahulukan negara daripada ego, kepentingan, maupun kekecewaan," kata dia.

Baca juga: Barack Obama: Satu Pemilu Tak Akan Mengubah Pembusukan Kebenaran di AS

"Nasihat saya kepada Presiden Trump, jika Anda ingin dikenang sebagai orang yang mendahulukan negara, maka lakukanlah hal itu," tegas Obama.

Kritikan mantan presiden periode 2009 sampai 2017 itu terjadi setelah pemerintahan Trump menolak melakukan transisi ke Joe Biden.

Dalam wawancara itu, Obama juga mengkritik Partai Republik, karena mereka membiarkan klaim petahana menjadi bola liar tanpa berusaha dicek.

Klaim yang dimaksud adalah tudingan bahwa Pilpres AS sudah dicurangi, sehingga kemenangan yang harusnya menjadi miliknya jatuh ke tangan Biden.

Sejak pemilihan dianggap selesai pada 7 November dengan kemenangan Biden, presiden berusia 74 tahun itu masih belum mengakui kekalahannya.

Malah dalam berbagai kicauannya, petahana melontarkan tudingan tak berdasar bahwa dia menjadi korban kecurangan dalam Pilpres AS.

Baca juga: [Cerita Dunia] Barack Obama Terpilih Lagi Jadi Presiden AS pada 2012

Selain itu, dia juga memblokir segala akaes yang harusnya didapat Biden sebagai presiden terpilih untuk memuluskan transisi pemerintahan.

Dilansir Washington Post Senin (16/11/2020), pemerintahannya dengan gigih berusaha untuk membuktikan kecurangan yang mereka klaim.

Sejumlah pejabat negara Gedung Putih, di waktu senggang mereka, berusaha mencari bukti di negara bagian kunci yang memenangkan Biden.

"SAYA MENANG PEMILIHAN!" seru Trump di Twitter, di mana twit-nya dilabeli peringatan bertuliskan "Sumber resmi menyebut hasilnya berbeda".

Baca juga: Trump Terus Ulang Klaim Tak Berdasar bahwa Dia Dicurangi di Pilpres AS

Obama kemudian mengulangi pesan yang diberikan ke pendahulunya saat meletakkan jabatan pada 2017: "Presiden harus meninggalkan instrumen demokrasi sekuat seperti kita menemukannya".

Mantan presiden yang sempat menghabiskan masa kecil di Indonesia tersebut menyoroti polarisasi yang makin kentara saat suksesornya itu berkuasa.

Perpecahan itu makin intens setelah beberapa politisi elite Partai Republik mendukung klaim Trump bahwa Pilpres AS sudah dicurangi.

"Ini adalah langkah tak hanya mendeligitimasi pemerintahan Biden, tapi juga demokrasi secara umum. Itu jelas berbahaya," ujar dia.

Baca juga: Pilpres AS: Trump Akui Kekalahan Secara Tersirat di Twitter, tapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com