KOMPAS.com - Moro Bake Shop merupakan salah satu toko roti di Jakarta yang mengusung kue jadul.
Pengelola Moro Bake Shop berusaha memodifikasi isian dan kemasan roti jadul supaya lebih diterima di pasar Jakarta, terutama anak muda.
Pemilik sekaligus pengelola Moro Bake Shop Dicky Pramono mengatakan bahwa melalui roti yang dipasarkan, ia berharap anak muda dapat kembali menyukai kuliner tradisional Indonesia.
Baca juga:
Salah satu tujuan Dicky memasarkan roti Moro khas Muntilan dengan tampilan yang lebih kekinian di Jakarta, yaitu supaya dapat menarik minat anak muda.
"Kita memang ingin anak-anak muda kembali ke roti dan kudapan khas Indonesia," kata Dicky saat ditemui Kompas.com di Moro Bake Shop cabang De Park TMII, pada Selasa (18/1/2022).
Banyaknya varian roti di Jakarta saat ini membuat roti jadul khas Indonesia semakin tidak terlihat.
Dicky mengatakan, bentuk roti jadul khas Indonesia tidak bisa diubah menjadi beragam varian karena adonan roti jadul bertekstur lembek.
Beda halnya dengan roti kekinian yang bisa diubah menjadi beragam bentuk karena menggunakan adonan yang keras.
"Adonan roti jadul itu ga bisa dibuat macam-macam, adonannya lembek," ujar Dicky.
Hadirnya roti jadul di Moro Bake Shop dikreasikan dengan memodifikasi kemasan, isian, dan nama roti supaya bisa menarik minat anak muda.
Baca juga:
Selain berdampak pada keuntungan produksi Moro Bake Shop, hadirnya Moro yang mengusung roti jadul juga bertujuan untuk menyerap tenaga pekerja.
"Ingin berdampak juga bagi sekitar kita, membuka lapangan pekerjaan karena produksi roti jadul di Moro kebanyakan masih menggunakan tenaga manusia," kata Dicky.
Dicky mengatakan dapur produksi Moro Bake Shop merupakan roti padat karya, proses pembuatannya tidak banyak menggunakan mesin.
Teknik pembuatan yang masih manual dilakukan guna mengikuti teknik zaman dulu sehingga rasa dan aroma yang dihasilkan roti Moro tidak pernah berubah sampai sekarang.
Baca juga:
View this post on Instagram