KOMPAS.com - Kalau kamu sering membuat roti, pasti kamu pernah menemui beberapa resep yang menyarankan untuk menggunakan cairan dingin saat mencampurkan bahan.
Ada penjelasan mengenai cairan dingin yang sebaikan digunakan untuk membuat roti ketimbang cairan panas atau hangat.
Melansir dari buku “Roti Buatan Rumah Klasik & Kekinian” (2019) oleh Diah Nimpuno terbitan PT Gramedia Pustaka Utama yang memuat penjelasan mengenai kenapa saat membuat roti sebaiknya menggunakan cairan dingin?
Baca juga: Resep Roti Gulung Isi Daging Giling, Pakai Adonan Roti Siap Pakai
Cairan dingin yang dimaksud adalah cairan yang baru keluar dari lemari es.
Jadi, penggunaan cairan yang baru keluar dari lemari es sebaiknya digunakan untuk mencampurkan adonan roti.
Hal terkait pada suhu ideal adonan roti yaitu sekitar 21-27 derajat celsius. Itu artinya, suhu tersebut di bawah rata-rata suhu udara di Indonesia.
Selain itu, pastinya pada proses pengulenan adonan terjadi gesekan antara bahan dan wadah. Gesekan selama proses pengulenan ini bisa menimbulkan suhu panas pada adonan.
Oleh karena itu, sangat disaranka untuk menggunakan cairan dingin untuk menjaga suhu adonan tetap dalam keadaan yang ideal.
Baca juga: 4 Alasan Adonan Roti Harus Diuleni Sampai Kalis
Suhu adonan yang terlalu panas bisa menyebabkan proses fermentasi yang terlalu cepat atau bahkan berlebihan.
Tentu saja, proses fermentasi yang tidak semestinya bisa menyebabkan hasil akhir pada roti yang kasar dan keriput setelah dipanggang.
Bukan hanya itu saja, cita rasa hasil roti juga kurang enak.
Baca juga: 4 Cara Uleni Adonan Roti, Bisa Pakai Tangan atau Bread Maker
Buku “Roti Buatan Rumah Klasik & Kekinian” (2019) oleh Diah Nimpuno terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli di Gramedia.com.
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.