Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Hindari Ragi Mati pada Adonan Roti, Perhatikan Proses Resting

Kompas.com - 23/08/2020, 10:40 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Dalam membuat roti, menjaga ragi dalam adonan agar tetap hidup jadi begitu penting agar mengembang sempurna.

Baca juga: Kenapa Adonan Harus Diistirahatkan Sebelum Diolah?

Ada beberapa hal yang mungkin tak secara sadar kamu lakukan, khususnya para pembuat roti pemula, yang bisa menyebabkan ragi mati pada adonan.

Ragi mati pada adonan bisa membuat adonan tidak mengembang sempurna dan akan bantet.

Untuk menghindari melakukan hal itu, Executive Pastry Chef Hotel Ciputra Jakarta, Anis Kurniawan menjabarkan hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari ragi mati pada adonan.

1. Gunakan air es

Penggunaan air es menurut Anis, bisa menjaga agar suhu adonan tetap dingin. Suhu dingin ternyata sangat penting agar ragi bisa tumbuh dan berkembang dalam adonan roti.

Baca juga: Beda Fungsi Tepung Terigu Serbaguna, Protein Rendah, dan Protein Tinggi

Ilustrasi ragiShutterstock/sasimoto Ilustrasi ragi

“Kalau adonan sudah panas, dia pakai air biasa atau air hangat misalnya. Itu adonan kan diaduk di mesin, lama kelamaan adonan akan panas. Kalau sudah panas ditambah air yang digunakan juga panas, nanti si ragi akan mati,” jelas Anis ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/8/2020).

Kamu bisa menambahkan baik air yang disimpan dalam kulkas sebelumnya, atau air es dengan es batu yang benar-benar dingin.

2. Tambahkan bread improver

Selanjutnya, untuk memastikan ragi benar-benar hidup cukup lama dan bisa menghasilkan roti dengan volume yang bagus maka lebih baik gunakan bread improver.

Bread improver adalah bahan tambahan opsional dalam membuat roti. Bread improver berfungsi untuk memperkuat gluten yang akhirnya bisa mempercepat proses pengembangan adonan roti.

“Itu jadi makanan tambahan, semacam vitamin buat si ragi biar dia menghasilkan roti double volume sehingga hasilnya lebih bagus, roti lebih lembut.”

Adonan roti jabrig yang sudah kalisDok. YouTube Devina Hermawan Adonan roti jabrig yang sudah kalis

3. Jangan terlalu lama mengaduk

Kemudian kamu juga harus memperhatikan proses mengaduk atau menguleni adonan. Jangan terlalu lama mengaduk atau menguleni karena nantinya adonan bisa jadi terlalu panas dari proses pengadukan tersebut.

Baca juga: 7 Cara Ukur Tepung yang Akurat untuk Bikin Roti dan Kue

Lagi-lagi, suhu yang panas bisa menyebabkan ragi mati yang akhirnya adonan akan bantet.
Untuk mengetahui apakah ragi pada adonan kemungkinan sudah mati atau belum, kamu bisa meraba adonan.

“Bisa diraba aja adonannya. Kalau terlalu hangat atau panas (suhu adonan terasa pada tangan), maka si ragi enggak akan hidup,” terang Anis.

Maka dari itu, ketika mengaduk jika adonan sudah tidak lengket dan ketika ditarik bisa menghasilkan lapisan tipis yang transparan, artinya adonan sudah cukup diaduk dan bisa lanjut ke proses berikutnya.

“Kalau bikin roti misalnya 1-2 kilogram, kurang lebih ngaduknya setengah jam saja sudah cukup,” tegas Anis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com